27 April, 2008

Jika Seorang Ibu Boleh Memilih

Seperti biasa, pagi-pagi sebelum kerjaan menumpuk cek email yang masuk. Tapi ada 1 email yang entah mengapa tiba-tiba buatku jadi kangen ma ibu.:puppyeyes: Hampir saja air mata menetes membasahi pipiku. Mungkin ada yang sudah pernah membacanya,tapi apa salahnya jika kita mengingatnya kembali. Berikut ini isi email dari sebuah milis:


Anakku...

Bila ibu boleh memilih
Apakah ibu berbadan langsing atau berbadan besar karena mengandungmu?
Maka ibu akan memilih mengandungmu
Karena dalam mengandungmu ibu merasakan keajaiban dan kebesaran Allah

Sembilan bulan nak...
Engkau hidup di perut ibu
Engkau ikut kemanapun ibu pergi
Engkau ikut merasakan ketika jantung ibu berdetak karena kebahagiaan
Engkau menendang rahim ibu ketika engkau merasa tidak nyaman, karena ibu kecewa dan berurai air mata

Anakku...

Bila ibu boleh memilih apakah ibu harus operasi caesar, atau ibu harus berjuang melahirkanmu?
Maka ibu memilih berjuang melahirkanmu
Karena menunggu dari jam ke jam, menit ke menit kelahiranmu adalah seperti menunggu antrian memasuki salah satu pintu surga

Karena kedahsyatan perjuanganmu untuk mencari jalan ke luar ke dunia sangat ibu rasakan
Dan saat itulah kebesaran Allah menyelimuti kita berdua
Malaikat tersenyum diantara peluh dan erangan rasa sakit,
Yang tak pernah bisa ibu ceritakan kepada siapapun

Dan ketika engkau hadir, tangismu memecah dunia
Saat itulah...
saat paling membahagiakan
Segala sakit & derita sirna melihat dirimu yang merah,
Mendengarkan ayahmu mengumandangkan adzan,
Kalimat syahadat kebesaran Allah

Anakku...

Bila ibu boleh memilih apakah ibu berdada indah,
atau harus bangun tengah malam untuk menyusuimu?
Maka ibu memilih menyusuimu,
Karena dengan menyusuimu ibu telah membekali hidupmu dengan tetesan-tetesan dan tegukan tegukan yang sangat berharga
Merasakan kehangatan bibir dan badanmu didada ibu dalam kantuk ibu,
Adalah sebuah rasa luar biasa yang orang lain tidak bisa rasakan

Anakku...

Bila ibu boleh memilih duduk berlama-lama di ruang rapat
Atau duduk di lantai menemanimu menempelkan puzzle?
Maka ibu memilih bermain puzzle denganmu

Tetapi anakku...

Hidup memang pilihan...
Jika dengan pilihan ibu, engkau merasa sepi dan merana,
Maka maafkanlah nak...

Maafkan ibu...
Maafkan ibu...

Percayalah nak, ibu sedang menyempurnakan puzzle kehidupan kita,
Agar tidak ada satu kepingpun bagian puzzle kehidupan kita yang hilang

Percayalah nak...
Sepi dan ranamu adalah sebagian duka ibu
Percayalah nak...
Engkau adalah selalu menjadi belahan nyawa ibu...

4 komentar:

  1. Subhanallah, di, tya belom bisa membalas jasa2 mamah ty..
    hix hix, jadi sedih bacanya..
    semoga Ibuku bisa menjadi bidadari surgaNya, amiin..

    BalasHapus
  2. lah di, komen ty barusan kemana?
    iih jangan pake yang huruf huruf itu donk, susah nih,,,

    pokoe puisinya bikin ty terharu, hix hix, semoga ty bisa bisa bahagiain mama terus,...luv u mom!

    BalasHapus
  3. cantik skali puisinya ...
    numpang copy yah, wat di forum ..

    BalasHapus
  4. mah..
    walaupun terkadang hatiku sakit karena sikap n kata"mu..
    walaupun semangat belajarku berkurang karenamu..
    walaupun aq g bisa kuliah karenamu..
    walaupun terkadang aq harus menangis diam" karenamu..
    walaupun mamah telah menusnahkan harapanku..
    tapi
    jauh didalam hatiku ada secercah kasih sayang yang tersimpan untukmu..
    mamah g perlu tahu itu,
    cukup aq yang merasakannya.

    BalasHapus