01 Agustus, 2008

Penularan Penyakit Saat Berenang

Oleh:Dr Widodo Judarwanto SpA

Banyak orang tua mengeluh, setiap kali sehabis berenang anaknya mengalami sakit demam, batuk dan pilek. Kedinginan atau terlalu lama berenang sering dianggap sebagai biang keladi penyebabnya. Tampaknya pendapat tersebut tidak sepenuhnya benar, dingin tidak akan menyebabkan infeksi. Ternyata gejala demam, batuk, pilek atau infeksi faringokonjungtivitis yang disebabkan adenovirus penyebarannya dapat melalui kolam renang. Selain itu berbagai infeksi lain seperti infeksi mata, infeksi saluran cerna, infeksi telinga bahkan infeksi otak dapat juga ditularkan lewat air.

Berenang di kolam renang atau tempat rekreasi lain adalah kegiatan olah raga atau rekreasi yang banyak digemari oleh masyarakat termasuk anak-anak. Tempat rekreasi air tersebut meliputi pantai, danau, air terjun atau tempat rekreasi air lainnya. Tempat lain yang bukan merupakan tempat rekreasi adalah sungai, rawa atau air banjir. Renang adalah olahraga yang meningkatkan kulitas hidup dan kesehatan manusia. Tanpa disadari, sebaliknya aktifitas tersebut ternyata dapat menyebabkan tertularnya penyakit. Berbagai penyakit mulai dari yang ringan hingga yang berat dapat terjadi penularannya lewat tempat tersebut.

Beberapa tahun yang lalu Centers for Disease Control and Prevention (CDC) atau Badan pengawasan dan pencegahan penyakit di Amerika Serikat pernah menutup lebih dari 1.800 kolam renang umum. Tindakan itu dilakukan karena ditemukan bahaya infeksi yang dapat terjadi pada perenang. Pada awalnya didapatkan beberapa kasus diare selanjutnya terjadi peningkatan besar menjadi wabah di tahun 1990-an dengan kasus sebanyak 16.800 yang berhubungan dengan kolam renang dan spa. Juga dilaporkan wabah yang terjadi di negara bagian Georgia, AS, dimana beberapa anak menderita sakit akibat kuman E. Coli yang berasal dari kotoran penderita saat berenang.

Dari inspeksi yang dilakukan CDC terhadap 22.131 kolam renang, ditemukan 54% kolam renang yang bermasalah. CDC juga mengungkapkan terjadi peningkatan kasus yang besar atau outbreaks dari penyakit yang disebabkan rekreasi air dalam tahun 2000 didapatkan 228% lebih banyak dibandingkan 2 tahun sebelumnya.

Di Indonesia permasalahan ini belum banyak diperhatikan, karena belum ada data penelitiannya. Melihat perilaku masyarakat, kondisi sarana dan sistem pengawasan yang ada di Indonesia, mungkin saja permasalahan yang dapat ditimbulkan lebih mengkawatirkan dan harus lebih diwaspadai.

PENYAKIT INFEKSI

Pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dari Illinois Public Health didapatkan kelompok perenang secara bermakna lebih sering mengalami infeksi mata, telinga dan infeksi kulit dibandingkan dengan bukan perenang.

Menurut CDC berbagai penyakit seperti infeksi saluran cerna, infeksi mata, infeksi pernapasan, infeksi kulit, bahkan infeksi otak dapat ditularkan melalui kolam renang. Penyakit infeksi saluran cerna dengan gejala demam, diare dan muntah sering ditularkan melalui kolam renang. Penyakit tersebut meliputi gastroenteritis, disentri, kolera, tifus, hepatitis A, giardiasis, cryptosporidiosis, E coli, giardia,
norovirus, salmonelosis atau sigelosis.

Penyakit infeksi mata dapat ditularkan melalui kolam renang adalah
moluskum kontagiosum dan konjungtivitis (adenovirus). Otitis eksterna atau "Swimmer's Ear" adalah infeksi telinga yang disebabkan karena Pseudomonas aeruginosa yang juga ditularkan lewat kolam renang.

Infeksi kulit yang yang penularannya dapat melalui kolam renang adalah "
Hot Tub Rash". Penyebabnya adalah bakteri Pseudomonas. Penyakit kulit lainnya adalah Cercarial Dermatitis. Gangguan ini sering dikenal sebagai penyakit “swimmer itch”. Gejalanya berupa kulit yang terasa panas terbakar, gatal, pada kulit tampak bintil seperti jerawat kecil kemerah-merahan kadang disertai melepuh. Penyakit ini disebabkan karena paparan dengan parasit yang terdapat pada burung dan hewan mamalia lainnya. Parasit tersebut mengkontaminasi manusia melalui perantara binatang keong yang terdapat di air tawar atau air asin seperti danau, kolam atau air laut. Parasit ini terpapar pada kulit perenang yang mengalami rash atau kulit terkelupas karena sensitif atau alergi. Biasanya penyakit ini terjadi pada musim panas. Dalam keadaan luka terbuka pada kulit infeksi yang bisa terjadi adalah terkena kuman vibrio parahemolitikus atau vibrio vulnifikus.

Infeksi Pernapasan yang bisa ditularkan memalui kolam renang adalah
faringokonjungtiva (infeksi tenggorok dan mata “belekan” yang disebabkan adenovirus), legionellosis (demam pontiak dan penyakit Legionnaires) dan mikobakterium avium kompleks. Gejala infeksi saluran napas tersebut pada umumnya adalah demam, batuk atau pilek. Pada keadaan daya tahan tubuh lemah dapat berpotensi menjadi pneumonia (radang paru).

Meskipun jarang terjadi penularan penyakit lewat air ini dapat mengakibatkan infeksi otak . Infeksi susunan saraf pusat yang dapat terjadi adalah infeksi selaput otak atau
meningitis aseptik yang disebabkan enterovirus dan infeksi neigleria. Gejala yang dapat terjadi adalah demam tinggi, muntah, kejang, dan kesadaran menurun.

Infeksi lainnya yang dapat terjadi adalah Hepatitis A atau penyakit infeksi virus yang terjadi pada hati atau “lever”. Gejala yang timbul adalah kulit dan mata tampak kuning, mual, muntah, demam dan badan lemas. Leptospirosis adalah infeksi yang disebabkan karena kuman leptospira juga dapat ditularkan lewat air.
Virus pada penderita Hepatitis B atau HIV yang ditemukan di darah atau sebagian kecil cairan tubuh penderita dapat memasuki badan atau aliran darah orang lain saat berenang. Tetapi CDC tidak mengkawatirkan keadaan ini karena virus penyebab HIV dan hepatitis C tidak akan hidup lama di cairan kolam renang yang mengandung klorin, Sebenarnya bila terdapat darah di kolam renang tidak ada alasan untuk menutup kolam renang tersebut. Tetapi kadang kala beberapa pengelola akan menutup sementara bila jumlah darah cukup banyak atau keamanan kesehatan diragukan.

PENCEGAHAN

Pencegahan penyebaran penyakit melalui kolam renang dapat diminimalkan bila dilakukan pengolahan kualitas air dengan baik. Pokok-pokok pengolahan air kolam renang adalah dengan penjernihan, pemberian zat koagulan dan disinfektan. Menjernihkan air dengan cara membubuhkan zat koagulan seperti tawas (AL2SO4)3. Soda Ash (Na2Co3) untuk menyaring air melalui saringan (filtrasi) dan membasmi lumut. Pemberian zat koagulan pada air kolam renang bertujuan untuk mengikat kotoran (zat organik) yang ada dalam air kolam menjadi keping yang lebih besar agar dapat lebih mudah diambil atau disaring.
Disinfeksi air dengan cara memasukkan zat kimia berupa klorin (chlorine). Manfaat klorin ini adalah sebagai zat kimia yang dapat membunuh virus, bakteri dan jamur. Meskipun setelah melalui proses,penyaringan air kelihatan bersih, namun harus dicurigai masih adanya bakteri di dalam air tersebut. Karena, klorin tidak dapat membunuh semua bakteri dan virus yang ada dengan segera.
Departemen kesehatan seharusnya melakukan kegiatan pengawasan rutin tentang kualitas air kolam renang. Kegiatan tersebut meliputi pengamatan lapangan dan pengambilan contoh air termasuk air pada proses produksi dan distribusi. Setelah dilakukan pemeriksaan contoh air dilakukan analisis hasil pemeriksaan. Perumusan saran dan cara pemecahan masalah yang timbul dari hasil pemeriksaan.

Kegiatan tindak lanjut yang penting adalah upaya penyuluhan kepada pemakai. Jangan masuk kolam renang bila sedang mengalami diare, pengguna kolam renang akan terpapar kuman di dalam air. Jangan menelan air, harus diketahui klorin tidak bisa membunuh semua kuman. Hindari makan permen karet atau makan selama berenang atau bermain air. Cuci tangan dan anus dengan sabun setelah buang air besar atu mengganti diapers (popok). Kuman di tangan dapat menyebar kemana-mana termasuk di air. Beritahu petugas keamanan kolam renang bila terlihat material feses di air atau bila melihat orang lain mengganti diapers (popok) di kursi atau di meja.

Harus diketahui orang tua saat mebawa anaknya adalah harus segera membawa anaknya mengangkat anaknya segera bila hendak buang air kecil, buang air besar dan ganti diapers. Jangan berharap melindungi kencing dan feses dari diapers, karena alat tersebut tidak dapat tembus air. Bila buang air besar sebelum berenang cuci dengan bersih dengan sabun pada daerah bawah anak. Sehabis berenang sebaiknya harus cuci tangan dan mandi yang bersih bila hendak makan. Untuk mencegah infeksi saluran telinga sebaiknya setelah berenang daun telinga dan lubang telinga bagian luar juga dibersihkan dan dikeringkan. Kalau perlu dibersihkan dengan pembersih telinga yang mengandung kadar alkohol tertentu.
Saat berenang di danau atau laut, bila disekitarnya banyak didapatkan keong atau burung yang berkeliaran sebaiknya kita menunda aktifitas berenang. Karena, tempat tersebut berpotensi terjadi swimmwer itch atau Cercarial Dermatitis. Paling utama, bila dalam keadaan sakit sebaiknya kegiatan berenang harus ditunda dulu. Selain dapat memperberat penyakit yang ada, yang pasti dapat menulari orang lain.

8 komentar:

  1. pesen buat mb Thya:
    mb, klo renang hati2 ya, awas kena penyakit menular seperti yang disebutkan di atas hehe

    BalasHapus
  2. lah, ,
    kalo benerangnya di laut gak kan buu..?
    lah, ,
    kalo berenangnya di kolam pribadi gak kan buu..?

    hidup berenang!! hehehe

    BalasHapus
  3. Info dan tips yang menarik dan berguna bro....kebetulan keponakan ana suka berenang...

    BalasHapus
  4. ooo gitu ya? baru tau Cercarial Dermatitis tuh... gw taunya pizza doank tuh...he..he...wekekekek

    BalasHapus
  5. Oh gitu, trims atas nasehat n pengetahuannya, ngomong 2x km suka gak d panggil pak ustad ? Maaf klo tersinggung, soalnya d blog km ttg islam smua ya ? Allah swt akan senang melihatnya, sebenarnya aku ini masih sekolah dasar, jadinya ttg verifikasi itu tadak usah kuambil pusing, kujalani aja apa adanya ... Ya gitu dech !!!

    BalasHapus
  6. cari kolam renang yang terawat, biarin agak mahal dikit yang penting pulangnya gk punya penyakit,

    BalasHapus
  7. tlg cantumkan referensinya donK ??? sumber informasinya ???

    BalasHapus
  8. @anonim: sudah ada di baris paling atas, Oleh:Dr Widodo Judarwanto SpA
    itu sudah ada linknya :)

    BalasHapus