22 September, 2008

Singkat Menyingkat

Selain lembaga pemerintahan, kebiasaan singkat menyingkat juga berlaku untuk tag line suatu daerah. Solo Berseri, Jogja Berhati Nyaman, Temanggung Bersenyum, Cilacap Bercahaya, semuanya adalah singkatan.

Juga untuk menyebut suatu kawasan, yang katanya akan menjadi suatu kawasan yang unggul dan berkembang.
Bermula dari
Jabotabek, eh sekarang Jabodetabek. Muncul pula
Gerbangkertosusila
(Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan),
Barlingmascakeb
(Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, Kebumen), Pawonsari Bakulrejo (Pacitan, Wonogiri, Wonosari, Bantul, Kulon Progo, Purworejo), atau
Joglosemar
(Jogja, Solo, Semarang).

Beruntung tidak ada yang membalik urutannya menjadi Semarang Solo Yogya, disingkat menjadi
Semar Loyo. Mungkin di masa mendatang akan muncul juga Dibalang Sendal (Purwodadi, Batang, Pemalang, Semarang, Kendal), atau
Kasur Bosok
(Karanganyar, Sukoharjo, Boyolali, Solo, Klaten). Asal jangan
Susu Mbokde
(Surakarta , Sukoharjo, Mboyolali, Kartasura, Delanggu) atau
Tanteku Montok (Panjatan, Tegalan, Kulwaru, Temon, Toyan, Kokap).

Anak-anak muda Jogja tidak kalah kreatifnya untuk ikut-ikutan menyingkat nama tempat. Sebut saja
Amplas untuk Ambarukmo Plaza, atau Jakal (Jalan Kaliurang), Jamal (Jalan Magelang). Kalau sampeyan sekolah di SMA 6, bisa nyombong kalau sampeyan sekolah di Depazter alias Depan Pasar Terban.

Bahkan, dari pusat kota Jogja, sangat mudah untuk mencapai
Paris (Parangtritis), atau Pakistan (Pasar Kidul Stasiun alias Sarkem), bahkan Banglades (Bangjo Lapangan Denggung Sleman).

Sampeyan seorang yang enthengan, ringan tangan, suka membantu, ndak pernah menolak untuk dimintai tolong? Berarti sampeyan layak menyandang nama
Willem Ortano, alias Dijawil Gelem Ora Tau Nolak. Atau kalau sampeyan pinter omong, jualan obat, meyakinkan orang dengan omongan sampeyan yang nggak karuan bener salahnya, maka jangan marah kalau sampeyan dipanggil sebagai Toni Boster, alias Waton Muni Ndobose Banter.sengihnampakgigipeace

17 September, 2008

Bunuh Diri Massal 22.09.2008

Kalau ada yang kepengen ikut BDM (Bunuh Diri Massal) silakan hubungi panitia BDM 2008. sengihnampakgigi
Oiya, sebelumnya mohon maaf, matikan dulu winamp/ pemutar musik lainnya kalau tidak ingin pendengaran anda terganggu.bising

15 September, 2008

Simbok

Saat denger lagu ini tiba2 kangen ma ibu :inlove:
Lagu ini dinyanyikan oleh band (atau group vokal aku jg kurang tahusengihnampakgigi) indi dari Semarang (klo ga salah), namanya "Anti Acne". Jadi jangan heran klo liriknya bahasa Jawa ihikhik..
Yang kagak mudeng silakan buka kamus :devilishgrin:


#
aku ora bakal lali
opo sing wes dadi dalane uripku
janji aku mesti bali
nemoni simbokku yo sing tak tresnani

seko dino rebo awaku lahir neng donya
sekone mung nangis ora ngerti opo-opo
banjur ditatih ajar mlaku ngasi mlayu
mundak gede ngguya ngguyu trus nangis jaluk buku

kabeh wes tak lakoni opo sing dadi dalanku
seko nguntet spp banjur ditutuk guru
simbokku ngasi mumet mangkel jengkel diampet
aku ra wani bali mengko nek disabet

nanging simbok tetep tresno karo aku
ra peduli aku bocah sing ora mutu
onone mung gawe mumet trus ninggal mlayu
wes jan pokoke raiso digugu

simbok....aku jaluk ngapurane sliramu
marai aku kepepet ngedol jaritmu
tak nggo totohan bal-balan karo kancaku
yen menang duwite tak nggo tuku buku

#

mundak gede tekane wektu brei
mulai plirak plirik cewek trus tak singsoti
pernah pisanan aku bajul si parti
jebul simbok neng buri gowo cemeti

aku njur dioyak mubeng kampung ngasi bengi
aku jan wedi tenan ora wani baleni
tapi sesuke simbok koyone wes lali
gelem gawekke mie nganggo endog siji

mundak gede meneh weruh duwit horni
onone mung jaluk jatah nggo ngapeli
si parti pacarku kui
onone mung ngejak jaluk tuku klambi

pikir....aku kudu lunga golek rejeki
kanggo simbokku karo kanggo rabi
mugo-mugo simbok gelem ngrestoni
ha yo wes aku mangkat saiki

#

tekane kuto gede aku dadi gumun dewe
weruh omah-omah kok gedene koyo ngene
dalane ruwet pancen marai bingungke
opo meneh panase
wah marai kere...

aku dadi sepet
mergo le keno macet
tambah mumet
weruh cewek nggo rok metet

wes pancen tak tekati urip neng kene
golek gawean kanggo butuh sak bendinane
simbok....aku dadi kelingan koe
urip neng kene ora koyo neng deso kae

kabeh menungsane ngurus awake dewe
ra iso turu mikir saiki Parti kepiye...
aku janji bakal dadi wong neng kene
ra ketung keser-keser le ku nggolek duwite

rekasane urip ra bakal tak rasakke
yo mung siji mbok aku jaluk dongane...

#
#
#

yang mau coba dengerkan lagunya bisa download di sini.

05 September, 2008

Mencemaskan Penampilan

Melanjutkan posting yang lalu, berikut penjelasan lebih jelas tentang body dysmorphic disorder (BDD) yang saya ringkas dari e-psikologi.com.

Ciri-Ciri
Tidak semua orang yang memperhatikan atau mengkhawatirkan penampilan, dapat langsung dikategorikan sebagai BDD. Ada beberapa karakteristik dari penderita BDD:

1.Rendahnya self-esteem dan konsep diri negatif
Penderita BDD, biasanya memiliki self esteem yang rendah dan konsep diri yang negatif. Perasaan takut untuk dilecehkan, diabaikan, disingkirkan dan dijauhi – membuat mereka sering merasa tidak nyaman berada di tengah-tengah komunitas. Mereka pun dikatakan memiliki perasaan tidak berguna, serta memiliki perasaan yang terlalu sensitif. Penderita merasa takut jika orang lain memperhatikan kekurangan dan “cacat” tersebut, sehingga mereka melakukan ritual-ritual untuk menutupi “kekurangan”. Ritual seperti:

a. Menghabiskan waktu lama untuk berkali-kali bercermin, memeriksa penampilan diri, atau bahkan tidak pernah mau berkaca – menghindari cermin
b.Selalu memfokuskan kekurangan diri untuk dibandingkan dengan orang lain
c.Selalu membutuhkan konfirmasi dari orang lain, bahwa kekurangan itu tidaklah seberapa – atau dia tidak lah terlalu buruk
d.Berdandan secara berlebihan, untuk menutupi “kekurangan”, misalnya dengan terus menerus menyisir dan menata rambut, menggunakan make up berulang kali (dihapus dan dipoles kembali), menggunakan topi atau kaca mata gelap untuk menutupi mata, berulang kali bercukur, sampai sengaja menggunakan pakaian / kostum tertentu (yang kurang proporsional) untuk menyebunyikan kekurangannya
e.Sering sekali berkonsultasi dan meminta treatment dari Dermatologist, ahli kosmetik, atau pun berkali-kali operasi plastik (dan tidak pernah merasa puas akan hasilnya)
f.Berlatih amat keras atau pun diet super ketat untuk membentuk tubuh untuk mencapai bentuk ideal yang didambakan
g.Sering sekali dan berulang-ulang menyentuh bagian yang dinilai sebagai kekurangan
h.Selalu mencari referensi bacaan yang membicarakan masalah bagian tubuh yang dirasa kurang

2.Menghabiskan 1 - 3 jam setiap hari untuk mengurusi penampilan
Penderita BDD, umumnya larut dalam pemikiran dan perilaku berkaitan dengan perceived defect paling tidak minimal 1 jam atau lebih setiap harinya. Mereka juga dikatakan kurang memiliki pemahaman atas masalah yang terjadi (ada sesuatu yang tidak benar sedang terjadi pada diri saya; atau, apa yang menjadi masalah saya sesungguhnya).

3. Menghindari situasi sosial dan penurunan fungsi sosial

Penderita BDD, seringkali menghindari situasi sosial karena mereka takut jika orang lain akan memperhatikan dan mengetahui kekurangan mereka.

4.Disertai simtom depresi

Kondisi lain yang menyertai symptom BDD, menurut Gary K. Arthur MD – seorang psikiater, adalah adanya major depression. BDD telah memunculkan kondisi depresi yang cukup berat, dan bukan karena sebaliknya (bukan depresi menyebabkan BDD, tapi BDD menyebabkan depresi).

Siapa kah yang terkena?

Menurut Dr. Katherine Phillips, seorang peneliti yang khusus meneliti masalah Body Dysmorphic Disorder, BDD pada umumnya mulai tampak ketika seorang individu dalam masa remaja atau pun awal masa dewasa (bisa jadi berawal sejak masa kecil, namun selama ini tidak pernah terdeteksi). Normalnya, kecemasan itu bersifat sementara dan akan memudar dengan sendirinya ketika sang remaja mampu membangun rasa percaya diri yang positif dan realistik-kongkrit melalui aktivitas dan pengalaman sehari-hari. Namun, ada juga yang semakin tenggelam dalam kepanikan dan kecemasan, karena mereka sangat mengidealkan penampilan, kecantikan, kelangsingan atau bahkan kalau remaja pria – kelihatan kekar.

Dan Bagaimana Penanganannya?

Beberapa ahli kedokteran, telah mengembangkan cara penanganan dengan menggunakan obat-obatan yang tergolong antidepresan, yaitu SSRI (Selective Serotonin-Reuptake Inhibitors) untuk menangani depresi dan obsessive-compulsive disorder yang biasanya terdapat di dalam penderita BDD. Namun yang perlu diperhatikan, adalah bahwa dalam setiap penggunaan obat, akan ada efek samping yang harus diketahui terlebih dahulu, apalagi jika obat-obatan tersebut dikonsumsi dalam jangka waktu lama.
Para ahli mengatakan bahwa cognitive-behavioral therapy dan cognitive-rational therapy, sangat tepat untuk membantu penderita memahami akar permasalahan yang sesunggunya, peran konsep diri terhadap BDD yang dialami, seberapa besar dampak yang dialami dan merugikan kehidupan Klien – agar diharapkan Klien mau dan berusaha keras untuk membangun konsep diri dan pola pikir yang lebih positif dan obyektif dalam menilai diri.
Selain itu, penderita juga dibimbing atau dilatih untuk membangun alternatif strategi dan jalan keluar dalam mengatasi pikiran-pikiran obsessive yang mengganggu konsentrasi dan meningkatkan pengendalian diri terhadap tindakan kompulsif-nya (misalnya, untuk terus menerus bercermin). Yang tidak kalah pentingnya, adalah adanya dukungan keluarga terhadap penderita BDD. Memang proses ini bukanlah proses yang mudah, namun membutuhkan pengertian dan kesabaran yang dalam. Bagaimana pun, masalah BDD ini adalah masalah yang sangat serius dan tidak bisa berlalu begitu saja jika tidak ditangani secara professional.