13 Februari, 2010

Iri Jam Kerja

Pagi yang cerah, pagi yang indah untuk memulai ibadah. Bekerja pun bisa jadi ibadah jika memang itu yang menjadi niat kita :).

Salah satu yang menjadi tolok ukur rajin tidaknya seorang karyawan adalah absennya. Pegawai yang rajin masuk (dan tidak telat) tentunya akan mendapat perhatian yang berbeda dengan yang sering ijin atau cuti. Baik itu perhatian dari Bos maupun dari karyawan yang lain. Bos bisa menilai (dengan kasar) mana yang rajin dan mana yang tidak dari absennya. Sebagai sesama karyawan tentunya ada sedikit 'iri' (padahal ga boleh iri pada hal itu ya :( ) jika seorang karyawan yang sering ijin atau cuti mendapat perlakuan yang sama dengan yang rajin masuk kerja.


Sebagai sesama buruh di tempat orang, saya merasakan hal yang sama. Ada sedikit rasa iri ketika karyawan lain yang sering telat mendapat perlakuan yang sama dengan yang rajin bekerja. Mungkin karena bosnya temen sendiri, jadi merasa sedikit 'bebas'. Entah itu teman atau orang yang baru dikenal, yang namanya kerja harusnya kita bisa membedakan mana waktu kerja mana waktu santai. Atau mungkin karena bosnya jarang memantau jam masuk karyawan karena jarang di kantor. Itu bukan alasan jika kita memang orang yang taat pada aturan, bersungguh-sungguh dalam pekerjaan.

1 lagi masalah di kantor (walaupun tidak berbentuk kantor) tempat saya bekerja. Yaitu masalah jam kerja. Telat sudah biasa, mulai dari 10 menit sampai 1 jam! Ya, 1 jam yang harusnya jam 8 sudah berada dikantor, jam 9 baru sampai. Bukan hanya berangkatnya, pulangnya pun juga bisa molor sampai 1 jam. Memang jika dihitung tetap sama jam kerjanya, 8 jam. Tapi kalau masuk kerja atau pulang seenaknya sendiri gitu kan mengacaukan jadwal kerja. Sift malam yang harusnya sudah bisa istirahat jam 8:30 harus nunggu karyawan sift pagi-sore yang belum datang.

Saya sendiri sebagai sesama karyawan agak sungkan untuk menegur langsung. Entah bose tahu atau tidak, paling tidak managernya udah tahu. Jadi biarkan manager yang menegurnya :D. Yang penting sekarang saya tetap berusaha menjadi karyawan yang baik. Selalu berusaha untuk ikhlas melakukan semua pekerjaan sebagai karyawan dan menata hati untuk meniatkan kerja sebagai salah satu jalan beribadah menuju ridhoNya :)

Dunia tidak akan berwarna jika semua seperti yang kita minta. Jadikan sesuatu yang salah pada orang lain menjadi muhasabah (evaluasi) bagi diri kita.

Sekian dan terima kasih..
*Wogh, ternyata curhatnya panjang juga ya :D

11 komentar:

  1. gpp dong tegur aj..mungkin smbil brcanda, biar ga trsumbing..eh trsinggung

    BalasHapus
  2. Hmmm lama juga ga maen kesini, jadi kangen nih, dukung aku ya Brow, lg ikut kontes nih.... ini url kontesku kalo blog asliku ancispengelana.blogspot.com, ingatkah? wkkk

    BalasHapus
  3. emangnya kerja dimana sekarang kang?

    BalasHapus
  4. negke ae nganti kono kesel dewe truz tobat hihihiii :)

    uis komen lho mas :D

    BalasHapus
  5. Sama saya jg sering iri dan cemburu dgn waktu yg berll sia-sia.

    Pesan terakhirnya indah

    BalasHapus
  6. sama tapi kondisi kantor saya telah berubah jadi kalau seorang pegawai malas dan ga mampu kerja jelas bakal hilang kesempatan buat naikin imbalan

    salam

    BalasHapus
  7. hehhe kita memang harus bisa memanfaatkan waktu se efektif dan efisien mungkin


    berkunjung dan ditunggu kunjungan baliknya makasih :D

    BalasHapus
  8. sebaiknya ditegur, caranya cari yg tidak sampai menyinggung. agar kerja sama2 nyaman :)

    BalasHapus
  9. wah, wah
    untungnya tempat saya kerja disiplin bos
    tapi ada sih temen2 saya yang gak tahu diri
    berangkat siang, padahal masih anak baru
    saya aja malu kalau bos lebih dulu nyampe di kantor
    lucu juga kalau lihat ada yang telat disuruh jalan jongkok ke lapangan, hahaha

    yang penting kita jangan iri dengan orang lain, lakukan aja bagian kita dengan sebaik-baiknya

    BalasHapus
  10. Yang terkadang menjadi masalah adalah apabila ada atasan yang tidak menghargai mereka yang selalu tepat waktu masuk kerja dan tidak mempermasalahkan tidak dapat uang lembur yang seharusnya mereka terima

    BalasHapus