29 September, 2010

Kumpul Karena Koprol

Berbagai macam sosial media, membuat kita semakin banyak pilihan. Mulai dari yang paling Facebook, Twitter, Plurk sampai dengan buatan Indonesia, Koprol telah membius manusia-manusia dari dunia lain (dunia maya) untuk menyelam ke dalamnya. Di dunia maya khususnya sosial media, kita bisa menjadi apa dan siapa saja. Bisa menjadi apa yang kita mau. Sosial media, khususnya koprol akhir-akhir ini semakin digemari oleh pengguna dunia maya. Apalagi setelah diiklankan di televisi. Makanya, tidak heran jika sosial media buatan Indonesia ini sampai diakuisisi oleh Yahoo! Perbedaan sosial media Koprol dengan yang lainnya, yang mendasar Koprol adalah sosial media yang berbasis tempat/lokasi yang pertama di Indonesia.

Dengan Koprol kita bisa tahu siapa saja yang ada di sekitar kita dan apa yang orang lakukan di suatu tempat. Saat ini sudah banyak komunitas koprol bermunculan seiring dengan bertambahnya pengguna koprol, biasanya komunitas dibentuk berdasarkan wilayah. Seperti Kopdar Loenpia, KOProller DAeRah LOENPIA (Semarang & Sekitarnya) yang saat ini saya ikuti. Kesan pertama saat ikut kopdar pertama di kopdar loenpia yang ketiga tgl 26 September kemarin, RAME! (ya iyalah rame, banyak orang) dan kenyang :D

18 September, 2010

Tips Dampak Psikologi Resiko

Terjadinya risiko seringkali menimbulkan dampak psikologis tertentu pada orang yang mengalaminya. Orang yang bekerja di kantor dan memiliki ambisi yang begitu besar untuk mencapai puncak karir, seringkali mengalami penurunan semangat yang drastis sewaktu ia mengalami sakit dan harus di rawat di rumah sakit. Anda yang menyetir kendaraan sendiri, mungkin akan pulang dalam suasana hati yang marah sewaktu kendaraan Anda ditabrak oleh kendaraan lain. Anda yang memiliki rumah, mungkin akan menangis sewaktu Anda pulang dan melihat rumah Anda terbakar hanya gara-gara anak tetangga sebelah iseng bermain-main dengan korek api dan minyak tanah.

Semua ini bisa terjadi pada Anda. Kalau Anda mengalami risiko-risiko tersebut, atau orang terdekat Anda mengalami suatu risiko dan Anda juga terkena dampaknya, maka di bawah ini adalah tips tentang bagaimana mengatasi dampak psikologis yang Anda alami. Saya tidak menjamin bahwa tips ini pasti akan bekerja untuk Anda, tapi tips ini memang terbukti bekerja - bagi kebanyakan orang.
  1. Menangis atau merenung. Kalau Anda wanita, jangan takut-takut untuk menangis. Kalau Anda pria, jangan malu untuk menyendiri dan merenung. Jangan merasa bahwa Anda tetap wajib harus menunjukkan 'muka senang' kepada keluarga Anda kalau memang suasana hati Anda sedang tidak mood. Bila Anda bekerja, mintalah cuti untuk beberapa hari. Tapi ingat, jangan lama-lama. Life goes on. Hidup jalan terus. Ingatlah selalu 3 kata berikut ini: forgive, forget, and go on.
  2. Jangan salahkan siapa-siapa. Memang, kalau rumah Anda terbakar, pasti ada saja hal yang menyebabkan kebakaran itu terjadi. Kompor yang lupa dimatikan, arus pendek, atau yang lainnya. Pasti ada saja penyebabnya. Tapi, kalau risiko sudah terjadi, sekecil atau sebesar apapun itu, jangan salahkan siapa-siapa. Sebab, kalau Anda sudah mulai menyalah-nyalahkan pihak lain, maka hal itu akan berpengaruh pada tindakan-tindakan Anda selanjutnya. Energi Anda akan terbuang percuma karena Anda marah-marah. Tidur Anda menjadi tidak tenang karena Anda gemas memikirkan tentang 'kebodohan' orang lain yang bersalah tadi. Akibatnya, kegiatan yang Anda lakukan sehari-hari menjadi tidak maksimal. Sekali lagi, jangan salahkan siapa-siapa. Pikirkan saja tentang tindakan apa yang akan Anda lakukan selanjutnya.
  3. Jangan juga salahkan diri Anda sendiri. Yah, mungkin ada juga kontribusi Anda kenapa suatu risiko bisa terjadi. Tabrakan mobil bisa saja disebabkan karena tindakan Anda yang ngebut di jalan raya. Anda memang salah, tetapi jangan terlalu merasa bersalah dalam hati Anda. Sekali Anda menyalahkan diri sendiri, maka percaya diri Anda akan turun drastis. Energi Anda juga akan terkuras karena tidak habis-habisnya Anda menepuk dahi dan mengatakan, "Tolol sekali saya ini…". Daripada seperti itu, habiskan energi Anda untuk berpikir tentang apa yang akan Anda lakukan selanjutnya.
  4. Cari hiburan. Tonton tivi, tonton film, dengar radio, putar kaset. Apapun. Hiburan akan membantu pikiran Anda untuk break sejenak.
  5. Kerjakan hobi Anda. Kalau Anda belum memiliki hobi, cari suatu hobi yang bisa membuat pikiran Anda 'terobati'. Kalau Anda sadari, hobi mirip dengan sebuah terapi, yang bisa mengobati 'luka' Anda.
  6. Berliburlah kalau perlu. Kalau cara-cara di atas sulit untuk mengatasi dampak psikologis yang Anda alami, maka Anda mungkin perlu berlibur beberapa hari.
dikutip dari: Mengantisipasi Risiko

    04 September, 2010

    Kamus Besar Bahasa Indonesia offline Gratis

    Ini dia yang aku cari-cari dari dulu, KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) offline. Jadi tidak perlu koneksi internet untuk mencari arti suatu kata dalam bahasa Indonesia. Satu lagi, ini GRATIS! Ini merupakan versi offline dari http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/.
    Penggunaannya pun cukup mudah, tinggal unduh dan jalankan. Software yang hanya berukuran sekitar 3MB ini bersifat portable, jadi tidak perlu install. Arti yang ditampilkan sudah di format sedemikian rupa agar memudahkan pengguna membaca dan mencari definisi kata yang dimaksud. Dua kolom sebelah kiri merupakan hasil kata pencarian, dengan penjelasan :