31 Mei, 2011

Dari Kemuning ke Candi Kethek

Berawal dari janjiku ketemu teman beberapa minggu yang lalu, tidak sengaja saya menemukan tempat (hasil browsing) yang sepertinya menyenangkan untuk dikunjungi. Kebun teh Kemuning, tempat yang menggoda untuk dikunjungi terutama yang suka wisata alam. Tempatnya berada di Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Rencana awal saya mengajak 5 orang, lalu ada ada 9 orang yang ingin ikut. Tapi rencana Allah beda, sampai hari H yang bisa ikut cuma 5 orang termasuk saya. Rute jalan-jalan kali ini cuma ke kebun teh Kemuning kemudian ke Candi Cetho.

Mendekati tempat wisata pertama kami langsung disuguhi dengan hamparan alam yang hijau menyejukkan mata dan suasana dingin. Maha Suci Allah yang menciptakan bumi beserta isinya. Ada pengunjung yang hanya berhenti di kanan kiri jalan utama kebun teh tersebut untuk istirahat sambil ambil foto (tentunya), tapi banyak juga yang masuk ke kebun teh karena disediakan jalur untuk kendaraan masuk lebih dalam ke kebun teh tersebut. Sepanjang penglihatan mata dimanjakan oleh hamparan kebun teh yang begitu luas. Diantara kebun teh tersebut kami tidak sengaja menemukan sejenis puri atau mungkin tempat beribadah bagi suatu kepercayaan. Pintu masuk terpampang TUTUP, jadi saya pun tidak masuk. Tapi ternyata ada salah seorang dari kami yang masuk dan sempat mengambil gambarnya. Jangan berharap di situ kita bisa live tweet karena bisa dapat sinyal saja sudah bagus :D Efeknya, batterai buoros! Medan untuk menuju lokasi wisata cukup berat, menanjak. Jadi pastikan anda cek kondisi kendaraan dan kesehatan anda sebelum berangkat ke sana. Setelah cukup puas (foto-foto) kami melanjutkan perjalanan ke lokasi wisata berikutnya, Candi Cetho.

Cetho dalam bahasa Indonesia artinya jelas. Entah apa sebabnya dinamakan Candi Cetho. Medan untuk menuju ke sana lebih berat daripada sebelumnya. Jalan menanjak dan banyak lubang di sana sini menyebabkan kita harus ekstra hati-hati. Bahkan pada beberapa tanjakan kemiringannya sekitar 45derajat termasuk 200meteran sebelum Candi Cetho. Sesampainya kita di sana, semua perjuangan tadi terbayarkan dengan keindahan pegunungan di sekitarnya termasuk kebuh teh. Memasuki gapura pertama Candi Cetho terlihat tumpukan batu berbentuk kura-kura dan satu lagi membentuk alat kelamin laki-laki. Candi ini berbentuk punden berudak seperti candi di Jawa pada umumnya. Tapi pada candi utama menurut saya lebih mirip bangunan di suku Maya. Setelah naik turun tangga Candi Cetho kami melanjutkan ke Candi Kethek yang berada di dekat Candi Cetho itu.

Sebelum ke Candi Kethek kami mampir ke Puri Saraswati. Sebuah tempat dengan patung Dewi Saraswati yang digunakan sebagai tempat beribadah bagi warga setempat yang mayoritas beragama Hindu. Kemudian lanjut ke Candi Kethek, sekitar 300m(katanya tanda petunjuk jalan) dari Puri Saraswati. Mungkin karena ini tujuan terakhir dengan sisa tenaga yang ada menjadikan perjalanan jalan kaki menuju Candi Kethek terasa sedikit berat. Di tengah perjalanan kami melewati sungai kecil yang airnya duingiiinnn...seperti air dari kulkas :D Sampai di Candi Kethek kami tidak menemukan bangunan yang istimewa selain tumpukan batu dan bangunan kecil paling atas untuk tempat beribadah. Kami malah lebih menikmati sungai kecil tadi dan pemandangan sekitar dari Candi Kethek. Hari semakin siang, kami memutuskan untuk meninggalkan kaki gunung Lawu. Perjalanan pulang terasa sangat singkat.

Note:
- Biaya masuk ke kebun ten Kemuning dan Candhi Cetho Rp 3000,-
- Pastikan batterai ponsel anda penuh sebelum berangkat ke Kemuning, hidupkan jika perlu untuk menghemat batterai. Jika perlu bawa batterai cadangan.
- Periksa kendaraan anda dan pastikan bisa melewati medan yang cukup berat dan menanjak.

8 komentar:

  1. kasihan si hitam tua ku.... naiknya maksa banget.... untung ga jadi bawa temen :D

    BalasHapus
  2. hahay... pertamax ternyata

    BalasHapus
  3. iyem: jadi bawa temen pun gpp,masih ada motorku yg nganggur lho :D
    selamat anda satu-satunya pembaca (dari 20an pembaca lainnya) yang komentar..

    BalasHapus
  4. wis gede kok ijeh seneng kekeceh lho :p

    BalasHapus
  5. hanya dengan biaya tiket masuk yang sedemian murahnya kita bisa menikmati keindahan budaya dan keindahan alam yang mempesona. Semoga saja warisan budaya yang berada ditengah-tengah asrinya alam itu akan terus terjaga.

    BalasHapus
  6. sekalian;
    >>>Nitip pesan buat semua:
    Saya ada tantangan buat para blogger Indonesia, ki. Yang siap bisa langsung ceck TKP di blog saya (alamendah.wordpress.com/2011/06/03/tantangan-untuk-para-blogger-indonesia/)

    BalasHapus
  7. Itu baru sebagian kecil dari spot2 pariwisata yg dimiliki Karanganyar. Jd, kapan kita bs kumpul lagi? ^^

    BalasHapus
  8. bikin ngiler aja nih si bos, ane juga jadi ngebet kepengen kesana niyh....

    BalasHapus