12 September, 2011

Teman dan saudara baru

2 minggu sebelum lebaran nenek saya terpaksa dilarikan dibawa ke rumah sakit karena penyakit di perutnya yang semakin hari semakin menghawatirkan. Terhitung sudah 2 kali dalam setahun ini nenek opname di RS dan tempat yang sama yaitu di RSUD Ambarawa. Mungkin karena tidak pernah kontrol, jadi penyakitnya kambuh lagi.

Saya termasuk orang yang jarang sekali masuk Rumah Sakit (untuk menunggu orang sakit). Jadi kali ini adalah pertama kali saya menunggu seorang di RS dalam waktu yang lumayan lama (sekitar 10hari). Karena termasuk golongan yang kurang mampu, nenek ditempatkan di golongan III dimana dalam satu ruangan beliau ditempatkan bersama 6 orang pasien lainnya dengan penyakit masing-masing tapi masih sama-sama penyakit dalam.

Di sana saya bisa sedikit melunakkan hati, bisa sedikit melumerkan hati yang semakin mengeras. Tiap kali dapat jatah jaga, yang pertama kali ada di pikiran saya ketika sampai di RS adalah Alhamdulillah, rasa syukur masih diberi kesehatan, diberi oksigen gratis dan tentunya masih diberi kesempatan untuk hidup. Di sana saya benar-benar bisa belajar bersyukur. Pelajaran satu lagi yang saya dapat di sana adalah kekeluargaan. Pasien di ruangan itu tentunya berganti-ganti sewaktu ada pasien yang masuk atau keluar. Tapi tetap saja siang-malam masing-masing pasien dan atau yang menjaganya akan berinteraksi dengan pasien yang lainnya, paling tidak dengan pasien di sebelahnya. Menurut pengamatan saya, yang paling sering ditanyakan adalah masalah penyakitnya, hubungan keluarga pasien dengan yang menunggu dan alamat. Ada yang ngobrol panjang lebar sampai akrab, ada pula yang ngobrol sekedarnya saja dan lupa begitu keluar dari sana. Dari obrolan lucu seputar pasien yang lain sampai obrolan mengenai borokrasi berobat di RS. Sampai-sampai ada yang minta alamat lengkap untuk berkunjung di lain waktu. Dari seringnya mengobrol kami merasa seperti saudara, saudara senasib, sesakit.

Pertama kali saya kenal internet saya dikenalkan oleh bos saya dengan Yahoo! Messenger, di situ saya jadi kenal dengan teman baru. Lalu mulai kenal dengan blog dan bertambah lagi teman di dunia maya. Setelah blog, kenal dengan jejaring sosial friendster kemudian facebook, di keduanya saya juga mengenal teman-teman baru lagi. Di twitter saya cuma dapat beberapa teman baru, karena kebanyakan dari teman-teman blog dan facebook. Terakhir, mulai tahun 2010 saya bergabung di jejaring sosial buatan lokal yaitu Koprol dan di situ bertambah banyak lagi teman baru yang benar-benar baru. Cuma di Google+ yang belum menemukan teman baru. Seperti di dunia maya, dunia nyata (seperti di RS tadi) juga sama. Sewaktu kita menempati daerah masyarakat baru untuk beberapa waktu kita akan menemukan teman baru. Akhirnya semua kembali ke masing-masing individu,
apakah teman baru itu hanya dijadikan teman di tempat itu atau dijadikan teman di seluruh kehidupanmu.

5 komentar:

  1. ah ya, aku juga punya banyak kenangan dan kenalan baru saat berada di rumah sakit #share

    BalasHapus
  2. oksigen gratis #anugerah yg tak terhitung nilainya dariNya

    BalasHapus
  3. Gimana kabar neneknya sekarang? Semoga sudah membaik...

    Btw, kalau keberatan dengan link yang di twit tinggal unfollow aja, atau gak blok twitterku dari twittermu. gampang kan? Blogku aku share otomasti ke FB sama twit, jadi tidak bermaksud menjajakn tulisan saya. hanya mengupdate saja

    terimakasih...
    Dan saya juga tidak merasa memfollow njenengan. Ngapunten kalu meribetkan

    BalasHapus