17 November, 2011

Tentang angan, mimpi dan doa

Tentang angan
angan bocah dalam tumpukan sampah
mimpi bocah dalam gulungan jerami
doa bocah dalam sempitnya penjara rasa

Tentang angan-angan saya sebagai anak desa yang kaya. Bukan kaya atas harta tapi insyaAllah kaya hati. Cuma angan yang terlintas di pikiran, bukan cita-cita yang tertulis jelas di kepala. Berangan, berandai punya handphone touchsreen. Tentang mimpi saya sebagai pejalan kaki yang awalnya terpaksa (jalan kaki) sampai jadi suka. Mimpi manja berkendara kemana saja tanpa nunggu angkot berjam-jam lamanya. Tentang doa saya sebagai manusia. Sebagai laki-laki yang mendambakan pasangan di dunia dan insyaAllah di surga-Nya.

Tentang angan yang jadi kenyataan. Handphone touchscreen sudah di tangan.
Tentang mimpi yang terwujud seperti sekarang ini. Tak perlu lagi menunggu angkot dan jauh-jauh berjalan kaki.
Tentang doa yang suatu saat akan terlihat jelas di depan mata seperti halnya angan dan mimpi sebelumnya.
amin..

7 komentar:

  1. cieee... mas mardee, uis cepak ik sajake ;;)

    BalasHapus
  2. waduh jngan banyak berangan angan deh. lebih baik berusaha dulu di dunia nyata untuk mencapai harapan2 itu. salam kenal

    BalasHapus
  3. Hidup...kadang-kadang perlu sebagai seorang pemimpi, untuk memacu / memotifasi kita dalam mencapai tujuan

    BalasHapus
  4. tanpa mimpi seolah tiaeda kejelasan dalam hidup kita....

    BalasHapus
  5. jadi tggal satu niy yg terakhir yg blm kewujud angannya,
    dtggu kbr baiknya =)

    BalasHapus
  6. Sungguh begitu emngesankan,,.. tx'z...

    BalasHapus