15 Januari, 2013

Pantai Kukup, semacam Tanah Lot

Berawal dari keingingan yang sudah lama terpendam, akhirnya kesampaian juga ke pantai-pantai di wilayah Wonosari. Sengaja saya jadikan tiga posting karena gambarnya banyak, jadi semacam photoblog gitu. Kali ini saya cuma menyambangi 3 pantai dari beberapa deret pantai di wilayah selatan Wonosari, Kab. Gunung Kidul. Rute saya tidak hafal. hehehe... saya kasih koordinatnya saja -8.133222,110.554755. 

View Pantai Kukup in a larger map
Rute ke lokasi lumayan mudah dilalui walaupun berliku, tapi dari Wonosari ke pantai jalannya sempit, jadi agak sulit jika ada 2 bus yang ingin bersimpangan.

Pantai di mana pun yang kita temui sama saja; air, ombar, angin dan sebagian besar berpasir. Tapi masih saja ada beberapa orang yang ingin mengunjungi banyak pantai yang seragam itu.


Pantai yang saya kunjungi kemarin semua hampir sama pemandangannya, pantai bertebing. Dengan bebatuan yang terkikis oleh air laut hingga bisa digunakan untuk berteduh.


Pantai Kukup sebelah barat atau sebelah kanan dari jalan masuk, ada semacam gardu pandang. Jika sempat mengunjungi Pantai Kukup jangan lupa naik ke sana, rutenya cukup mudah dan tidak terlalu terjal.


Dari gardu pandang itu kita bisa melihat Pantai Kukup sebelah barat secara keseluruhan. Juga bisa melihat Pulau Jumpino (menurut google map). Melihat pemandangan ini saya merasa tidak asing, seperti sebuah lokasi di Bali.


Jika kebetulan sepi bisa dijadikan tempat untuk memikirkan masa depan. Atau sekedar mengingat masa lalu. Asal jangan terjun ke bawah aja.


Ada satu pemandangan yang menyita waktu saya, entah saya yang tidak tahu atau memang masnya yang mancing itu lebih pinter. Memang ada ikannya di bibir Pantai Kukup?

Untuk mencapai Pulau Jumpino disediakan jembatan untuk menyeberang. Tapi melihat kondisinya saya kurang tertarik untuk ke sana. Lagian waktu itu lagi terik-teriknya dan lokasi yang ingin dituju penuh dengan manusia, jadi tidak bisa istirahat menikmati pemandangan di sana.

Pasir pantai tidak begitu luas tapi cukup aman untuk tempat bermain istana pasir, asalkan jangan terlalu dengan dengan bibir pantai.

Tidak perlu takut kepanasan, banyak yang menyediakan alas dan payung untuk berteduh. Tapi saya kurang tahu apakah itu gratis atau tidak.

Tempat berteduh yang sudah pasti gratis di sekitar pantai juga ada, tapi jika butuh alas harus menyediakan sendiri.

Papan pengumuman seringnya tidak memakai tanda baca, jika pun ada biasanya cuma terdiri dari satu tanda baca, tanda seru. Bisa jadi ambigu bagi sebagian orang, termasuk saya. Itu maksudnya Dilarang mandi/berenang di laut, berbahaya (siapa juga yang mau berenang di laut, kan cuma mau berenang di bibir pantai). Atau Dilarang mandi/berenang di laut berbahaya (kesannya seperti ada tempat berenang di laut yang aman).

Gumpalan batuan besar yang di sebelah barat itu ternyata juga termasuk pulau (menurut google map lagi), namanya Pulau Ngrawe. Jadi yang katanya Indonesia punya 17 ribuan pulau itu termasuk pulau Jumpino dan Ngrawe di pantai Kukup ya?

Pantai Kukup cukup bagus untuk dikunjungi. Sepulang dari situ kita juga bisa membeli oleh-oleh berupa pakaian atau makanan di sepanjang perjalanan dari tempat parkir sampai ke pantai. Pantai kedua dan ketiga di wilayah Wonosari yang saya kunjungi ada di posting selanjutnya.

5 komentar:

  1. sayang, kalau bulan-bulan kayak gini ombaknya besar

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya.. ombaknya cukup besar, jadi was-was kalau main air di pantai.

      Hapus
  2. Pecinta pantai ?

    Mari merapat ke Green Canyon nya jawa barat gan..

    BalasHapus
    Balasan
    1. waini! :D
      keren sih, tapi jauh.
      yang dekat-dekat aja dulu.

      Hapus