27 Oktober, 2013

Manajemen stress; Sadar Peran

Rata-rata manusia memerankan 20 peran setiap harinya. Dan ternyata masih banyak yang tidak menyadarinya. Salah satu hal yang menyebabkan banyak diantara kita stress adalah tidak sadar peran.

Dari kelas Akademi Berbagi Salatiga pada 19 Oktober 2013 saya disadarkan bahwa tidak sadar peran ini bisa mengakibatkan kekacauan pikiran yang mengakibatkan stress. Sebagai contoh yang terjadi hampir tiap hari, saat di jalan berangkat kerja atau sekolah. Kita berperan sebagai apa? Sebagai pegawai atau murid yang dikejar jam masuk atau sebagai pengguna jalan? Ketidaksadaran peran sebagai pengguna jalan menyebabkan penggunaan jalan yang sembarangan. Belum lagi pikiran yang semrawut sebelum digunakan untuk berpikir di sekolah atau kantor.

Tapi bukan berarti tidak boleh memikirkan yang lain saat mengerjakan sesuatu. Multitasking itu boleh dan bisa dilakukan jika memang mampu. Kemampuan multitasking pada wanita rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan pria. Karena itu pekerjaan rumah tangga yang banyak lebih cocok dikerjakan oleh wanita.

Ketika seorang wanita merasa penghasilan suaminya kurang dan dia merasa mampu menambah penghasilan, ketika itu dia harus sadar kemampuan fisik dan mentalnya. Urusan dapur dan membersihkan rumah bisa saja dibantu pramuwisma, tapi untuk mengurus anak tidak. Peran ibu tidak bisa digantikan oleh wanita karir. Kasih sayang ibu tidak bisa digantikan dengan uang dan kekayaan.

Kalau pun terpaksa harus bekerja, seorang ibu harus sadar peran dan lakukan peran sebaik-baiknya. Ketika di rumah ya lepaskan pikiran dan keruwetan pekerjaan. Jadilah sebenar-benarnya ibu. Jangan korbankan masa depan anak-anak hanya demi harta yang tak seberapa. Lepaskan beban pikiran pekerjaan di luar kantor. Perankan apapun peran dengan baik, sadar diri dan tetap fokus.