24 September, 2011

Air Terjun Semirang

Wisata alam di Semarang dan sekitarnya bisa dibilang tidak banyak. Maksudnya tidak banyak yang tahu :D Seperti Air Terjun Semirang yang lokasinya tidak jauh dari kota Ungaran, Jawa Tengah. Mungkin karena promosi yang kurang dari pemerintah setempat, jadi belum banyak yang tahu lokasinya atau bahkan tidak banyak yang tahu keberadaannya. Padahal pemandangannya tidak kalah dengan Curug Sewu di Tawangmangu dengan biaya yang tentunya jauh lebih murah daripada di sana. Biaya masuk (pada awal tahun 2011, tepatnya bulan Februari) Rp7.500,- dengan rincian: 1.000/orang masuk area wisata, 1.500 parkir motor, 5.000/orang masuk lokasi wisata.

Saat posting ini saya sendiri sudah terhitung 2 kali ke Semirang, yang pertama bersama dengan rombongan Kopdar_Loenpia dan yang kedua diajak temen saya. Begitu sampai pintu masuk, kita akan langsung disuguhi pemandangan pepohonan yang didominasi oleh pohon pinus. Butuh perjuangan yang tidak mudah untuk menuju lokasi air terjun. Dari tiket masuk menuju air terjun hanya ada jalan setapak sepanjang (sekitar) 1 km atau sekitar 20-30 menit jalan kaki. Perjalanan yang cukup melelahkan, apalagi bagi orang yang jarang olahraga seperti saya. Sepanjang perjalanan menuju air terjun yang rata-rata tanjakan berhasil membuat mandi keringat sampainya di sana. Tapi di tengah perjalanan ada satu sungai yang bisa dijadikan tempat istirahat sambil mandi maen air atau cuma foto-foto. Walaupun di perjalanan ada beberapa orang yang jualan minuman dan makanan kecil baiknya kita bawa sendiri dari rumah atau beli di jalan karena harganya sedikit lebih mahal dari biasanya.

12 September, 2011

Teman dan saudara baru

2 minggu sebelum lebaran nenek saya terpaksa dilarikan dibawa ke rumah sakit karena penyakit di perutnya yang semakin hari semakin menghawatirkan. Terhitung sudah 2 kali dalam setahun ini nenek opname di RS dan tempat yang sama yaitu di RSUD Ambarawa. Mungkin karena tidak pernah kontrol, jadi penyakitnya kambuh lagi.

Saya termasuk orang yang jarang sekali masuk Rumah Sakit (untuk menunggu orang sakit). Jadi kali ini adalah pertama kali saya menunggu seorang di RS dalam waktu yang lumayan lama (sekitar 10hari). Karena termasuk golongan yang kurang mampu, nenek ditempatkan di golongan III dimana dalam satu ruangan beliau ditempatkan bersama 6 orang pasien lainnya dengan penyakit masing-masing tapi masih sama-sama penyakit dalam.

Di sana saya bisa sedikit melunakkan hati, bisa sedikit melumerkan hati yang semakin mengeras. Tiap kali dapat jatah jaga, yang pertama kali ada di pikiran saya ketika sampai di RS adalah Alhamdulillah, rasa syukur masih diberi kesehatan, diberi oksigen gratis dan tentunya masih diberi kesempatan untuk hidup. Di sana saya benar-benar bisa belajar bersyukur. Pelajaran satu lagi yang saya dapat di sana adalah kekeluargaan. Pasien di ruangan itu tentunya berganti-ganti sewaktu ada pasien yang masuk atau keluar. Tapi tetap saja siang-malam masing-masing pasien dan atau yang menjaganya akan berinteraksi dengan pasien yang lainnya, paling tidak dengan pasien di sebelahnya. Menurut pengamatan saya, yang paling sering ditanyakan adalah masalah penyakitnya, hubungan keluarga pasien dengan yang menunggu dan alamat. Ada yang ngobrol panjang lebar sampai akrab, ada pula yang ngobrol sekedarnya saja dan lupa begitu keluar dari sana. Dari obrolan lucu seputar pasien yang lain sampai obrolan mengenai borokrasi berobat di RS. Sampai-sampai ada yang minta alamat lengkap untuk berkunjung di lain waktu. Dari seringnya mengobrol kami merasa seperti saudara, saudara senasib, sesakit.

Pertama kali saya kenal internet saya dikenalkan oleh bos saya dengan Yahoo! Messenger, di situ saya jadi kenal dengan teman baru. Lalu mulai kenal dengan blog dan bertambah lagi teman di dunia maya. Setelah blog, kenal dengan jejaring sosial friendster kemudian facebook, di keduanya saya juga mengenal teman-teman baru lagi. Di twitter saya cuma dapat beberapa teman baru, karena kebanyakan dari teman-teman blog dan facebook. Terakhir, mulai tahun 2010 saya bergabung di jejaring sosial buatan lokal yaitu Koprol dan di situ bertambah banyak lagi teman baru yang benar-benar baru. Cuma di Google+ yang belum menemukan teman baru. Seperti di dunia maya, dunia nyata (seperti di RS tadi) juga sama. Sewaktu kita menempati daerah masyarakat baru untuk beberapa waktu kita akan menemukan teman baru. Akhirnya semua kembali ke masing-masing individu,
apakah teman baru itu hanya dijadikan teman di tempat itu atau dijadikan teman di seluruh kehidupanmu.