Tampilkan postingan dengan label renungan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label renungan. Tampilkan semua postingan

30 Maret, 2015

Rezeki Burung-burung

Ternyata sudah lama saya tidak nulis sesuatu di blog ini. Ada pekerjaan baru, anggota keluarga baru, kesibukan baru, dan waktu luang baru yang lebih sedikit. Semoga cerita ini bisa sedikit mengobati kerinduan akan menulis.

Beberapa waktu yang lalu saya diberi mandat oleh ibu untuk menjaga sawah dari burung-burung. Karena biasanya saya berangkat kerja jam 8 atau 9 jadi masih ada waktu sebentar dari selepas subuh. Dan waktu sebentar itu adalah waktu dimana burung-burung sedang lapar. Ada satu hal menarik yang saya amati dari burung-burung tersebut. Mengamati bagaimana mereka menjemput rezeki yang telah dibagikan atas mereka.

Saya berangkat ke sawah sekitar jam 05:30 WIB. Dan itu sudah termasuk kesiangan. Sampai di sawah suasana sudah ramai. Ramai dari teriakan, suara-suara penghalau, dan kicauan burung-burung. Dan saya pun teringat hadits Nabi Shallallahu 'alaihi wa salam tentang burung dan rezeki.

12 Juli, 2013

Andai saja..

Pengen punya rumah gedong
Lengkap dengan pelayan,
Perabotan luks plus kolam renang
Mau ini itu tinggal perintah


Hidup serasa di istana
Trus kalo kepanasan
Gue ajak temen-temen gue nyebur deh
basahhh... 


Andai a a a a aku jadi orang kaya
Andai a a a a a nggak usah pakai kerja


Lirik lagu diatas kadang mampir di pikiran kita yang pas-pasan. Atau membayangkan hal serupa. Andai begini, andai punya ini, andai jadi itu, dan sebagainya. Kata seandainya sendiri dibagi menjadi beberapa macam.

Pertama, kata seandainya yang digunakan untuk menentang atau memprotes takdir. Seperti ucapan "Seandainya dia tadi tidak pergi, niscaya dia akan selamat." Ucapan ini haram. Seolah tahu bahwa dia benar-benar akan selamat jika tidak pergi. Padahal Allah telah menetapkan takdir seseorang, kapan dan di mana dia meninggal.

Kedua, seandainya yang diucapkan sebagai penyesalan. Contohnya, "Seandainya tadi tidak jadi beli, tentu aku tidak merugi." Ucapan seperti ini bisa mendatangkan kesedihan, bahkan bisa mengantarkan pada penentangan terhadap takdir. Maka ucapan seperti ini pun dilarang.

Ketiga, perkataan seandainya yang diucapkan dalam rangka berargumentasi dengan takdir untuk membenarkan kemaksiatan. Seperti ucapan "Seandai Allah berkehendak, niscaya saya tidak akan mencuri." Ini adalah ucapan yang batil dan argumentasi yang tidak akan diterima sama sekali.

Keempat, kata seandainya yang digunakan untuk berangan-angan. Seperti ucapan, "Seandainya aku kaya, niscaya aku akan melakukan seperti dia." Untuk ucapan ini tergantung pada baik tidaknya angan-angan. Jika angan-angannya buruk maka haram berandai-andai untuk sesuatu yang haram. Namun jika angan-angannya baik, maka itu adalah kebaikan niat yang hendaknya dibuktikan dengan perbuatan.

Kelima, kata seandainya yang digunakan hanya untuk mengungkapkan sebuah berita. Seperti ucapan "Seandainya aku menghadiri seminar itu niscaya aku akan dapat manfaat." Yang seperti ini boleh.

Sebagaimana kita tahu, tiap ucapan akan dimintai pertanggungjawaban, maka hendaknya perhatikan lagi tiap ucapan dan perbuatan kita.Semoga bisa mengurangi angan-angan yang tak mendatangkan kebaikan.
Jika kamu tertimpa sesuatu(kegagalan), maka janganlah kamu mengatakan ‘seandainya aku berbuat demikian, pastilah tidak akan begini atau begitu’. Tetapi katakanlah, ‘ini telah ditakdirkan oleh Allah dan Allah berbuat sesuai dengan apa yang dikehendaki’. Karena sesungguhnya perkataan seandainya akan membuka (pintu) perbuatan setan”. (HR. Muslim no. 2664)


sumber: majalah Ya Bunayya dengan perubahan seperlunya

07 Mei, 2013

Bahagia kapan saja



Nunggu sesuatu yang kita cinta datang.
Sampai kapan? Sampai saat dibuatkan lubang?
Nunggu yang kita ingini menghampiri.
Sampai kapan? Sampai detak jantung berhenti?

Sesuatu yang kita cinta tak mesti ada, tak selalu menghampiri kita.
Menunggu sesuatu yang tidak pasti untuk bahagia hanya membuang tenaga.
Mengharap bahagia atas sesuatu yang tak pasti hanya akan membuang energi.
Lalu waktu berlalu menyeret hampa, membawa duka.
Penyesalan kemudian sudah diramalkan.
Kalaupun cinta didapatkan, bahagia tak akan selamanya bertahan.

Nunggu apa?
Bahagia kapan saja
Kamu mau, dia kan datang
Kamu enggan, dia kan hilang

Bahagia kapan saja
Terserah maumu
Terserah inginmu
Bahagia kapan saja
Syukuri yang ada
Syukuri pemberian-Nya

Klise
Tapi laku tak seringan lidah
Hidup tak selamanya terasa indah

15 Februari, 2013

Iri atas nama mimpi

Begitu besar arti mimpi, cita-cita, atau keinginan dalam hidup kita. Tanpa mimpi hidup hampa, tak berarti. Tanpa cita-cita hidup tak jelas mengarah ke mana. Tanpa keinginan hidup hanya soal makan.

Melihat kesuksesan orang lain, terutama teman dekat sering kali memacu kita untuk bisa sukses seperti mereka. Kalau bisa lebih sukses dari mereka. Hampir tiap orang punya mimpi, apapun itu. Karena subjektif, impian bisa berarti macam-macam untuk tiap orang. Karena begitu berharganya mimpi, seorang akan menghabiskan banyak waktu dan mengerahkan banyak tenaga untuk meraihnya. Bahkan kadang rela mengorbankan orang lain. Na'udzubillah.

11 Januari, 2013

Terima kasih


Terima kasih Malaysia telah mengajari kami menghargai budaya bangsa kami sendiri (batik, reog ponorogo, rasa sayange) apabila tanpa pengakuan kalian Negara kami tidak akan pernah menghargai budaya sendiri karena pemudanya disibukkan dengan kebanggan budaya luar.

Terima kasih Malaysia telah menyediakan ribuan lapangan pekerjaan (TKI) disaat kami tidak bisa menyediakan lapangan kerja yang layak bagi saudara-saudara kami (perlakukan mereka dengan lebih layak ya). Terima kasih Malaysia karena telah memberi kami pelajaran arti sebuah sejengkal tanah Negara kesatuan (daerah perbatasan, sipadan ligitan). Mungkin tanpa kalian pemerintah kami tidak akan pernah memperhatikan nasib-nasib daerah perbatasan dan saudara kami di perbatasan.

Terima Kasih Malaysia telah memberikan kami pelajaran arti sebuah kegagalan, arti tidak meremehkan lawan, menerima kekalahan dengan sportif, mengakui kemenangan lawan dengan jantan, arti sebenarnya sebuah pertandingan (Piala AFF & SEA GAMES), semoga pengurus sepakbola di negara kami sadar, menghentikan pertikaiannya. Kita terlalu bangga dengan anggapan bahwa Malaysia dulunya belajar dari Indonesia. Tapi jaman sudah berubah. Pak Guru yang Cuma tamatan SPG/Sekolah Pendidikan Guru (Indonesia) memiliki murid (Malaysia) 30 puluh tahun yang lalu, sekarang Pak guru masih menjadi Seorang Guru yang mulia tetap dengan pendidikan SPGnya dan sang murid telah meraih gelar Doctornya. Kita seharusnya banyak belajar dari Malaysia.

24 Desember, 2012

Kebebasan dalam keterbatasan

Apa yang pertama kali ada dalam pikiran kita sewaktu dengar kata bebas? Burung, aturan, merdeka, atau anarki? Dalam KBBI sendiri arti bebas yaitu:
be·bas /bébas/ a 1 lepas sama sekali (tidak terhalang, terganggu, dsb sehingga dapat bergerak, berbicara, berbuat, dsb dng leluasa): tiap anggota -- mengemukakan pendapat; burung itu terbang -- di angkasa; 2 lepas dr (kewajiban, tuntutan, perasaan takut, dsb): hari ini ia -- dr kewajiban mengajar; krn memang tidak bersalah, ia -- dr tuntutan; 3 tidak dikenakan (pajak, hukuman, dsb): surat dinas ini -- bea; 4 tidak terikat atau terbatas oleh aturan dsb: obat itu dijual -- dan terdapat di setiap apotek; 5 merdeka (tidak dijajah, diperintah, atau tidak dipengaruhi oleh negara lain atau kekuasaan asing): sehabis Perang Dunia II banyak negara yg --; politik luar negeri yg -- dan aktif; 6 tidak terdapat (didapati) lagi: negara kita belum -- buta huruf; daerah ini sudah -- cacar; [KBBI Offline v1.3]
danbo freedom
Sebagai akibat dari demokrasi, setiap orang di negeri ini menjadi merasa bebas untuk berbicara. Bebas untuk mengemukakan pendapat hinggap tak peduli aturan. Pendemo yang memblokir jalan hanya tahu bahwa ia bebas berbicara, bebas mengemukakan pendapat di negara demokrasi ini. Mereka lupa (jika tidak ingin dikatakan tidak tahu) ada aturan yang mengatur, ada kebebasan orang lain yang mereka abaikan. Mereka merasa bebas berbuat apa saja dalam menyampaikan pendapat yang terkadang mereka sendiri belum tahu persis duduk perkaranya.

Ataukah bebas seperti anak-anak punk gelandangan yang anti kemapanan? Itukah yang mereka sebut bebas? Jika memang ingin benar-benar bebas, silakan tinggal sendiri di hutan. Tapi sama saja, kebebasan kita di hutang akan terhalang oleh kebebasan alam. Aturan akan tetap ada selama kita masih hidup, tertulis atau tidak tertulis. Lalu kebebasan itu seperti apa?

Kebebasan menurut kebanyakan orang di atas bisa dikatakan kebebasan dalam arti negatif. Input dari mata dan telinga dari lingkungan dan media yang kebanyakan berbau negatif merangsang otak untuk cenderung berpikir negatif. Kebebasan dalam arti lainnya yaitu sesuai fitrah manusia. Karena pada dasarnya manusia dilahirkan dalam keadaan suci. Bebas menurut ar-Raghib al-Ishfahani, dalam kitabnya menerangkan dua arti bebas (hurr): pertama, bebas dari ikatan hukum; kedua, bebas dari sifat-sifat buruk seperti rakus harta sehingga diperbudak olehnya. Makna selanjutnya dari kebebasan adalah daya kemampuan (istitha‘ah) dan kehendak (masyi’ah) atau keinginan (iradah) yang Allah berikan kepada kita untuk memilih jalan hidup masing-masing. Mau memilih jalan yang lurus atau berbelok-belok, jalan para nabi dan orang sholeh atau jalan setan. Terserah, mau patuh atau membangkang. Walaupun dalam islam tidak ada paksaan, akan tetapi tetap saja tiap jalan yang dipilih selalu ada konsekuensinya.
”Barangsiapa yg mengerjakan amal yang saleh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka (dosanya) untuk dirinya sendiri; dan sekali-kali tidaklah Rabb-mu menganiaya hamba-hambaNya” (QS. Fushshilat:46).
Maka dari itu kebebasan sejati akan memantulkan ilmu dan adab, sedangkan kebebasan palsu akan mencerminkan kebodohan dan kebiadaban. Kita bisa bebas ngomong apa saja, tapi orang lain juga bebas memilih akan mendengarkan atau tidak; bebas mendengarkan atau membungkam kita. Kalian bebas mengutarakan pendapat, tapi juga harus dengan cara yang tepat tanpa mengorbankan kepentingan orang lain dengan memblokir jalan atau demo anarkis. Gunakan kebebasan secara cerdas yang akan mencerminkan ilmu dan adab yang ada pada kita.


Sumber http://chirpstory.com/li/38618 (INSIST ) dengan perubahan seperlunya.
Gambar: Flickriver

19 Oktober, 2012

Dikit-dikit syirik

Sebagian mereka ada yang alergi ketika mendengar kata ini. Syirik. Terutama jika disandingkan dengan kata ramalan. Dengan bermacam-macam alasan mereka kemukakan. Merasa benar dengan seribu pembelaan bermodalkan persangkaan. Ketika hati mengeras sedikit getaran gendang telinga akan terasa seperti gempa, panik. Hati tertusuk duri bagai dielus-elus, dipijati. Nasehat yang lewat bagai kulit tersayat, menghindar takut tersakiti.

Alasan, pembelaan, pembenaran tak kan merubah sedikitpun hakikatnya. Dikiranya cuma hiburan semata, mengisi waktu luang dengan membaca. "Cuma penasaran dengan isinya", katanya. Berita buruk ditinggalkan, percaya yang baik-baik saja. Atau setidaknya menimbulkan rasa optimis dengan berita gembira. Atau dengan alasan lain yang sepertinya tidak masalah dan baik menurut akal (sebagian) kita.

Ghaib adalah sesuatu yang tertutup dari indra pendengaran, penglihatan, penciuman dan perasa. Masa sekarang, masa lalu maupun masa yang akan datang.
Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dialah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (Q.S 31:34)

Sama saja, apakah percaya atau tidak. Hakikatnya (sengaja) membaca untuk mengetahui, mendatangi untuk bertanya. Konsekuensinya 40 hari sholat kita tidak diterima-Nya, itu jika hanya bertanya. Beda halnya jika percaya, maka ia telah kufur pada Al Qur'an. Jika saja kita mau sedikit berfikir, percuma buang waktu sia-sia. Sekiranya terbuka hati nurani, tak akan enggan patuhi perintah ilahi.

Saya sendiri masih miskin ilmu, untuk lebih jelas tentang ghaib dan ramalan silakan baca link di bawah ini.
http://abusalmanz.wordpress.com/page-1/ (tentang apa itu Ghaib)
http://rumaysho.com/belajar-islam/aqidah/2807-dosa-besar-akibat-membaca-ramalan-bintang.html

Terlalu serius? Relatif, apakah kita menganggap dosa besar ini hal yang penting atau hal yang biasa saja.
Allahu a'lam :)

11 Oktober, 2012

Hidup ibarat mengayuh di atas sepeda

Hidup ibarat mengayuh di atas sepeda, selalu bergerak dinamis mulai dari titik nol. Dimulai dengan kayuhan pertama dan terus menerus mengayuh tanpa henti, hingga mencapai tempat tujuan yang telah ditargetkan.

Di atas sepeda, hati, pikiran dan seluruh energi serta ambisi kita pun didamaikan, agar satu sama lain bergerak selaras, seiring dengan seni kayuhan yang mampu kita mainkan.

Kita kerahkan kemampuan, juga tetap jaga keseimbangan dengan target perjalanan hingga turun naik melewati segala rintangan. Kita akan belajar tegas untuk tetap menempuh tujuan dengan berjalan secara damai, setinggi dan seterjal apapun puncak yang harus didaki.

Manakala puncak tertinggi telah kita lewati, mulailah kita mengayuh untuk turunan tajam, penuh kelokan licin hingga menjaga keseimbangan pun wajib ditingkatkan agar hidup tak lagi kebablasan.

Di atas sepeda kita dilatih bijak, kapan harus mengerem diri dan kapan melonggarkan tekanan. Menjaga keseimbangan agar semua terkendali hingga tak jatuh tersungkur. Andai pun jatuh bukan berarti boleh menyerah, tak juga lantas kita harus berhenti, karena berhenti di tengah jalan bukanlah pilihan mereka yang yakin bisa terus mengayuh berpacu memenangkan masa depan.

Mengayuh, mengerem, menjaga keseimbangan hingga menempatkan target dan berlatih pantang menyerah, itulah inti sebuah kesabaran.

Tuhan bersama orang yang berusaha bukan bersama mereka yang penuh galau keraguan. Keraguan adalah pantang bagi para pesepeda sejati. Tuhan memberikan kekuatan pada siapapun yang meyakininya dalam menempuh beragam perjalanan kita terus menguatkan diri untuk terus menguatkan kayuhan dalam kelelahan.

Untuk memenangkan masa depan maka berhentilah banyak bicara, berdalil penuh teori. Berteorilah sepanjang hari di layar TV, niscaya Anda tak akan kemana-mana, tak bergerak kemana-mana, diam di tempat dengan sejuta mimpi yang kosong.

Hidup juga seperti bersepeda tak perlu banyak teori.
Kayuhlah sepedamu, maka engkau akan sampai ke tujuan..!!


sumber: indo.bicycle4you

20 September, 2012

Pertanyaan untuk para perokok

Langsung saja, bagi yang merokok silakan jawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini. Tidak harus diutarakan, paling tidak bisa jadi renungan :)
  1. Jika merokok itu baik, apakah anda akan mengajarkan anak anda (yang masih balita) untuk merokok? Jika iya, apa alasannya?
  2. Ada yang pernah tahu artikel dokter yang valid tentang manfaat rokok untuk kesehatan?
  3. Jika merokok itu baik, mengapa anda (yang muslim) tidak memulainya dengan basmallah dan mengakhirinya dengan hamdalah?

3 itu saja dulu, yang lain nanti menyusul (kalo ada). Kemudian saya akan coba menjawab (sesuai dengan kemampuan saya) beberapa pernyataan yang sebenarnya tidak begitu serius tapi sering jadi alasan seseorang untuk merokok. Atau lebih tepatnya sering jadi alat pembenaran merokok.
  • Merokok mati, tidak merokok juga mati. | Konsumsi narkoba mati, yang tidak konsumsi narkoba juga mati. Minum racun mati, tidak minum racun juga mati. Tapi saya memilih untuk mati dengan cara yang baik, bukan dengan membunuh diri sendiri dan orang lain dengan merokok.
  • Perokok pasif lebih berbahaya daripada perokok aktif. | Dengan anda merokok berarti akan memperbanyak area udara dengan asap rokok. Artinya anda membahayakan lebih banyak orang.
  • Memberikan lapangan pekerjaan banyak orang dengan banyak bidang pekerjaan. | Anda mengkonsumsi minuman keras, narkotika, atau konsumsi beras dan bahan pangan lainnya juga sama saja memberikan lapangan pekerjaan. Anda mungkin lupa, berapa penghasilan untuk para petani tembakau dan berapa penghasilan pemilik pabrik rokok. Yang lebih diuntungkan siapa, yang dirugikan siapa?
  • Dengan merokok pikiran jadi lebih tenang. Ngilangin stress. | Ya iya lah, itu karena anda sudah ketagihan. Merokok tidak akan menghilangkan stress, justru akan memperpanjang masalah karena tidak dimanfaatkan untuk mengatasi masalah malah ngelamun sambil merokok.
  • Merokok itu laki! Ga merokok, banci! | Yakin? Banyak juga perempuan dan waria yang merokok. Mereka laki bukan?
Merokok adalah urusan pribadi anda, tapi ketika anda merokok di ruang publik maka itu jadi urusan publik.
Allah Ta'ala mengaruniakannya rezeki berupa uang, tapi ia membakarnya untuk rokok.
Allah Ta'ala memberinya karunia kesehatan, ia menyia-nyiakannya dengan racun rokok.
Allah Ta'ala memerintahkan agar berbuat baik, memberi manfaat kepada orang lain dan tidak dzalim, ia malah congkak mengumbar asap, mendzalimi diri sendiri dan menyakiti orang lain.
Bukankah boros adalah saudaranya syaitan?
~Abdullah al-faqir

Tanya hati yang terdalam, bukan dengan emosi tanpa bukti nyata. Keputusan ada di tangan anda. Semoga Allah Ta'ala senantiasa merahmati kita dengan petunjuk, aamin...

13 Agustus, 2012

Ironi Ramadhan

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh.

Kaum muslimin yang berbahagia dimanapun anda berada. Bulan Ramadhan kini menjelang, dan seperti biasa aku melihat perubahan terjadi dimana-mana dalam berbagai rupa. Hari-hari awal pastilah mesjid penuh sesak dengan tarawihan dan mushola ramai manusia dendangkan tilawah tadarus al Quran. Akhwat-akhwat mulai menutupi auratnya dengan hijab. Artis-arti terhadap dengan apa yang mereka siarkan mulai bertanggung jawab. Bahkan sinetron Romeo - Juliet berganti menjadi Shofa - Marwah saat ramadhan. Layar kaca pun tak tertinggal siar pengajian. Film Gairah Cinta dipending menjadi Tasbih Cinta agar ma'ruf. Judul nikmatnya pacaran berganti jadi ibadah ta'aruf.

Sering aku tersenyum geli melihat tingkah polah umat islam, karena mereka masih berputar dengan pikiran semu. Tapi ramadhan memang ajaib. Ia mampu membuat perubahan 180 derajat. Sayangnya, setelah ramadhan banyak yang kembali kejalurnya. Ini pula yang menyebabkan luka tak terperi bagai disulut api. Perubahan di mata ternyata belum sampai ke akar hati. Sekulerisme memang menyeret umat ke jurang kegelapan yang paling dalam. Tanpa sisakan secercah sinar yang bahkan cukup untuk mengurai airmata. Sekulerisme ajarkan bahwa Allah pergi meninggalkan manusia dan tak lagi menghitung amalan manusia selain pada ramadhan yang mulia.

26 Juni, 2012

Mengkhawatirkan diri sendiri

Jika kamu merokok lalu ada seorang anak kecil datang kepadamu untuk meminta/meminjam korek api (untuk merokok), apa yang akan kamu katakan?

  • merokok itu tidak baik (untuk anak kecil), jangan merokok ya.
  • rokok itu mengandung racun, tidak baik untuk kesehatan
  • kamu akan kelihatan lebih tua jika merokok
  • dengan merokok kamu akan meninggal lebih cepat
  • merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan kehamilan dan janin.
Hampir semua orang dewasa akan mengatakan hal yang serupa tentang bahaya rokok. Akan tetapi mengapa mereka peduli dengan orang lain tapi tidak peduli dan khawatir dengan diri mereka sendiri?

11 Juni, 2012

Angan-angan Manusia

Angan-angan atau keinginan akan sesuatu sudah menjadi hal yang biasa pada manusia. Tanpa angan-angan semangat akan sirna, tanpanya hidup seakan hampa, kaki melangkah tak tahu entah kemana. Angan-angan tiap manusia tentunya berbeda antara yang satu dengan yang lain. Isi angan-angan biasanya dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu:
• Lingkungan tempat dia menghabiskan sebagian besar waktunya
• Pola pikir yang mempengaruhi bagaimana dia menilai sesuatu
• Teman bergaul
Munkin ada yang bilang harusnya ada satu lagi yang mempengaruhi angan-angan yaitu keluarga, tapi tidak sebesar pengaruh ketiga hal di atas. Keluarga hanya sebagian dari faktor yang membentuk pola pikir seseorang. :)

Selama didunia, angan-angan sebagian besar manusia tidak lepas dari: pekerjaan yang mapan, istri yang cantik, rumah yang layak dan luas, berlibur kemanapun yang ia mau. Kalau sekarang mungkin ditambah gadget yang canggih. Sebagaimana peribahasa jawa “Urip iki mung sawang sinawang”, hidup ini hanya saling memandang. Yang miskin memandang yang kaya itu enak, padahal bisa jadi yang kaya stress mikir kerjaan, hutang, kebutuhan dan lain-lain. Jika seorang yang miskin ditanya apa angan-angannya mereka akan menjawab, menjadi kaya, segala kebutuhannya tercukupi. Yang sedang sakit jika ditanya apa angan-angannya, maka dia akan menjawab, badan sehat bisa beraktifitas apapun yang ia mau dan makan apapun tanpa dibatasi (makanan tertentu). Lalu jika orang yang kaya ditanya apa angan-angannya?

18 Mei, 2012

Egois dalam doa

Sering kali (atau malah jadi kebiasaan?) kita lupa, kita tidak akan bisa berdiri sendiri. Kita sering mengeluh ketika berbagai masalah mendatangi kita satu per satu, tapi kita lupa bahwa bukan cuma kita yang bermasalah seperti itu. Kita juga sering kali meminta bantuan teman atau orang terdekat ketika ada masalah, bahkan kadang hanya masalah sepele. Sering kali meminta bantuan ini itu untuk masalah yang sebenarnya bisa kita selesaikan sendiri.

Memang tidak salah meminta bantuan teman. Tidak salah kita meminta bantuan mereka untuk sama-sama memecahkan suatu masalah kita, karena memang itulah fungsinya teman. Tapiii... bukan berarti kita terus menerus memanfaatkan mereka untuk kita mintai bantuan lalu lupa ketika masalah kita telah terselesaikan. Cuma berbagi disaat masalah datang dan lupa ketika gembira menyapa. Misalnya saja ketika akhir bulan, pegawai galau akan kebingungan nyari teman untuk utang tapi lupa ketika gajian.

Kadang bukannya kita tidak mau berbagi bahagia, tapi (mungkin) bingung mau berbagi kebahagiaan seperti apa. Sekedar sapa dan berbagi canda tawa bersama adalah hal yang luar biasa bagi teman. Tapi ada satu hal yang sering kita lupa, yaitu doa. Sering kali kita egois ketika berdoa meminta sesuatu seakan masalah kita lebih penting, mendesak dan lebih berat daripada masalah orang lain. Kita lupa tiap manusia punya masalahnya masing-masing. Karena masalah ini subjektif kita tidak bisa menilai masalah kita lebih besar daripada orang lain. Disamping berdoa untuk diri sendiri tidak ada salahnya mendoakan saudara, teman, ataupun orang lain. Lalu untungnya apa buat kita?

06 Januari, 2012

Memangnya, siapa kita?


Memangnya, siapa kita?
Begitu bangga dengan mobil, rumah, tanah dan semua harta yang kita punya. Kepada yang lebih miskin palingkan muka dan berlagak tinggi di hadapannya. Tapi ketika harta lepas dari tangan lalu menangis tak berkesudahan.

Memangnya, siapa kita?
Begitu aqad nikah diiqrarkan, langsung merasa dialah suami pasangan jiwa milik kita? Hingga kita menangis sedih saat suami harus pergi bekerja beberapa lama. Hingga kita merasa tak dipedulikan saat suami pulang larut malam padahal untuk mencari nafkah bagi kita dan keluarga.

Hey, kita ini hanya dititipi, dan kapan saja dapat diminta-Nya kembali. Kita tak pernah benar-benar memiliki: pasangan hidup, harta, bahkan diri kita sendiri. Kita ini cuma peminjam, yang sering masih merengek-rengek minta dipinjami yang lebih baik lagi. Ah, peminjam yang tak tahu diri.
Kita tak pernah benar-benar memiliki, pun diri kita sendiri.


sumber: fimadani (dengan sedikit perubahan)

22 Juli, 2011

Life is Like a Cup of Coffee


Sekelompok alumni yang sukses pada karir mereka, berkumpul untuk mengunjungi profesor universitas lama mereka. Percakapan segera berubah menjadi keluhan tentang stres dalam pekerjaan dan kehidupan.

Setelah menawarkan tamu-tamunya kopi, professor pergi ke dapur dan kembali dengan satu panci besar kopi dan bermacam-macam cangkir (porselin, plastik, kaca, kristal, beberapa biasa melihat, beberapa cangkir harganya mahal dan beberapa terlihat indah). Profesor tersebut menyuruh mereka untuk mengambil dan memilih kopi sendiri.

Ketika semua siswa sudah memegang secangkir kopi di tangan, profesor itu berkata: Jika Anda perhatikan, semua cangkir yang bagus dan yang mahal telah diambil, tinggal cagkir yang biasa dan murah. Sementara itu adalah normal bagi Anda ingin yang terbaik untuk diri sendiri, yang adalah sumber masalah dan stres.

Yakinlah bahwa cangkir itu sendiri tidak menambah kualitas untuk kopi. Dalam kebanyakan kasus itu hanya lebih mahal dan dalam beberapa kasus bahkan menyembunyikan apa yang kita minum. Apa yang kalian inginkan sebenarnya adalah kopi, bukan cangkir, tapi Anda sadar mengambil cangkir yang terbaik ... Dan kemudian Anda mulai melirik cangkir masing-masing.

19 Juni, 2011

Cintai dia dalam diam

Cukup cintai dia dalam diam..
Bukan kerana membenci hadirnya..
Tetapi menjaga kesuciannya
bukan kerana menghindari dunia..
Tetapi meraih syurgaNYA
bukan kerana lemah untuk menghadapinya..
Tetapi menguatkan jiwa dari godaan syaitan yang begitu halus dan menyelusup..

Cukup cintai dia dari kejauhan..
Kerana hadirmu tiada kan mampu menjauhkannya dari ujian..
Kerana hadirmu hanya akan menggoyahkan iman dan ketenangan..
Kerana mungkin sajakan membawa kelalaian hati-hati yang terjaga..

Cukup cintai dia dengan kesederhanaan..
Memupuknya hanya akan menambah penderitaan..
Menumbuhkan harapan hanya akan memberi kebahagiaan para syaitan..

Maka cintailah dia dengan keikhlasan..
Kerana tentu kisah Fatimah dan Ali Bin Abi Talib diingini oleh hati..
Tetapi sanggupkah jika semua berakhir seperti sejarah cinta Salman Al Farisi..?
Insya Allah.. Pilihan ALLAH itu yang TERBAIK..
'..boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. ALLAH mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.' ~Surah Al Baqarah : Ayat 216~

20 April, 2011

Disconnect to connect

Di era sekarang ini, dunia maya pada sebagian orang sudah menjadi gaya hidupnya, sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Tiada hari tanpa online, tiada hari tanpa buka jejaring sosial. Bisa-bisa mati gaya jika beberapa hari tidak bisa online. Biasanya sih tujuannya untuk berinteraksi dengan orang lain, untuk sekedar meluapkan perasaan (baca:curhat) atau mencari berita hangat hari itu. Berbeda sekali ketika saya kecil, bahkan hingga lulus SMA saya belum kenal dengan yang namanya simbah Google dan tante Wiki. Waktu itu berinteraksi dengan orang lain ya dengan bertatap muka (1 rumah belum ada yang punya handphone), kalau ingin curhat ya dengan teman dekat atau paling banter buku diary :D Jika pengen tahu berita hangat tinggal nyalakan tivi atau radio bukan dari surat kabar (karena tidak mungkin orang desa langganan koran).

Kemudian alhamdulillah di tempat kerja yang pertama kali ada koneksi internet, jadi kenal dengan dunia maya (dumay), kenal dengan chating, blog, friendster, milis dan segala sesuatu yang membuat saya lebih betah di dumay. Rekan kerja saya kadang nyeloteh, "Kamu sudah gila ya, tertawa sendiri di depan monitor?" Apalagi sekarang, untuk mengetahui indahnya dumay tak harus ke warnet, tidak mesti punya komputer dan modem. Tapi cukup dengan handphone dengan fasilitas GPRS saja sudah bisa mengarungi luasnya dumay yang tak ada habisnya. Hampir semua orang bisa menikmatinya.

12 April, 2011

Tentang Doktrinasi

Doktrinasi tidak lain merupakan cara untuk mempengaruhi orang lain dengan sebuah pemaksaan apa yang ada di pikiran kita harus sesuai dengan apa yang ada di dalam pikiran orang lain, baik dalam bentuk dialog, debat, pertanyaan retoris, dan lain sebagainya. Cara ini dianggap sebagai cara yang efektif untuk infiltrasi pemikiran dan biasa dipakai oleh orang – orang pengkader untuk merekrut kader yang kemudian siap untuk digerakkan.
Satu contoh di Jerman pada waktu NAZI berkuasa, Adolf Hitler melakukan upaya doktrinasi dengan menyuarakan seruan – seruan chauvinisme dengan slogan “ Ras Arya adalah pemimpin dunia “. Akibatnya memang cukup dahsyat. Buktinya dengan keberhasilan yang diperoleh tentara NAZI dalam melakukan Blitzkrieg ke daerah – daerah sekitar Jerman.
http://aasep.wordpress.com/2008/07/03/doktrinasi-vs-keteladanan/

Metode paling efektif untuk mendoktrinasi seseorang adalah dengan cara membuat orang tersebut berada dalam kondisi ”zero level”. Zero level ini merupakan sebuah kondisi dimana seseorang begitu lelah sampai tidak bisa berpikir dengan jernih, sehingga kalau kita katakan bahwa 2+2=5 disertai sedikit argumentasi yang kita buat sendiri, orang itu akan percaya.

31 Desember, 2010

Filosofi kura-kura

Kura-kura yang sering digambarkan sebagai makhluk yang lambat namun bijaksana terkadang merupakan antitesis dari dunia yang sekarang bergerak demikian cepat. Untuk hari ini, ada baiknya kita bercermin pada kura-kura yang bergerak lambat namun hidupnya sarat dengan makna.

1. Alon-alon asal kelakon atau biar lambat asal selamat. Ini bisa diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan, terutama dalam berkendara. Ingat peribahasa “It’s better to lose one minute in your life than to lose your life in one minute.” Orang ingin cepat meskipun terkadang hasil yang dicapai jauh dari harapan. Ada baiknya kita mengerem sedikit dan menilik semua usaha kita agar tujuan kita tercapai dengan baik dan bukan tercapai dengan asal-asalan.

2. Perisai tempurung yang kuat. Kura-kura mempunyai tempurung yang kuat yang digunakan sebagai perlindungan dari bahaya. Semua orang juga ingin punya tempurung seperti itu. Saat dunia seakan-akan tidak berpihak ke diri kita, kita bisa menyembunyikan diri dalam tempurung kita untuk sementara supaya kita bisa menarik nafas, bersembunyi dan menyusun strategi lagi. Tempurung kita bisa berupa rumah, keluarga, lagu, cerita atau sekedar kenangan indah di masa lalu.

3. Fokus pada sedikit tujuan. Kura-kura tahu, bahwa dengan gerakannya yang lambat, dia tidak mampu untuk mengerjakan banyak hal. Jadi dia fokus kepada hal-hal yang ingin dia kerjakan dan kemudian dia memberikan perhatian penuh pada tujuannya itu. Manusia modern dengan segala yang serba instan, ingin banyak hal dengan cepat dan segera. Pada akhirnya, dia kehilangan fokus apa yang sebenarnya ingin dia kerjakan dan malah mengerjakan hal-hal yang tidak dia inginkan.

4. Kesabaran adalah kelebihan utama seekor kura-kura. Ada cerita tentang seekor kura-kura yang berjalan pelan di atas salju musim dingin. Monyet datang menghampiri dan bertanya mau ke mana kura-kura tersebut. Dijawab bahwa si kura-kura mau berenang di tepian danau. Monyet menertawakannya karena danau sekarang sedang beku total dan si kura-kura tidak mungkin berenang. Kura-kura cuma menjawab, “Pada saat aku sampai ke sana, danaunya sudah mencair.”

5. Lihat, dengar dan rasakan prosesnya. Dengan gerakannya yang lambat, kura-kura melihat banyak hal dalam perjalanan mencapai tujuannya. Dia melihat bagaimana petugas parkir menyeka wajahnya yang kepanasan, pedagang asongan berlari meloncat ke arah bus untuk menawarkan dagangannya, dan berbagai aspek kehidupan lain yang mungkin tidak kita sadari karena kita hanya fokus pada tujuan yang telah kita tetapkan sebelumnya.

6. Temukan kecepatan pribadimu sendiri dan jangan menjadi minder karenanya. Kura-kura menyadari bahwa dia mempunyai kecepatannya sendiri. Kecepatan yang menjadi miliknya sendiri dan tidak terpengaruh oleh kecepatan dunia di sekitarnya. Dia tidak berupaya untuk menjadi lebih cepat dan berganti nama menjadi kelinci. Dia bergerak sewajarnya, dan tidak merasa kesal jika ada yang bergerak lebih cepat darinya, karena kura-kura sudah menemukan kecepatan pribadinya sendiri.

Kura-kura yang lambat mungkin tidak cocok dengan dunia yang bergerak cepat sekarang ini. Namun, kura-kura adalah guru yang baik, guru yang menghargai setiap waktu yang dia punya dan menghargai kesempatan yang ada sepanjang waktu yang singkat tersebut.

resource: henrypranata.multiply.com

Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.(Q.S. Ar Ra'd: 4, Ar Ruum: 21, Az Zumar: 42)

29 Juli, 2010

Memulai, mempertahankan dan mengakhiri

Untuk memulai pertemanan tidak sulit. Kita kenalkan diri kita kepada seseorang yang belum kita kenal,kita ajak ngobrol. Sudah, dengan begitu kita sudah menjadi temannya. Untuk menjadi orang islam sangat mudah, hanya dengan baca syahadat saja kita sudah menjadi muslim. Untuk memulai berdagang juga tidaklah susah, caranya kita beli suatu barang kemudian kita jual lagi. Untuk memulai ngeblog itu gampang, hanya dengan modal email kita sudah bisa membuat blog gratis di blogger, wordpress, dagdigdug, blogdetik, dsb.

Lebih mudah lagi mengakhiri, tidak butuh banyak tenaga dan pikiran. Tapi di sisi lain seperti ada beban mental saat menghakhiri sesuatu, walapun nantinya akan terbisa juga. Yang dimaksud mudah di sini adalah mengakhiri sesuatu dengan mengesampingkan akibat. Berbeda jika mengakhiri sesuatu yang berhubungan erat dengan orang lain, apalagi orang banyak. Maka yang demikian akan lebih sulit, akibat/resikonya bukan hanya kita yang menerima tapi orang lain juga (berbeda keadaannya kalau kita tidak punya hati). Untuk itu pikirkan baik-baik sebelum mengakhiri sesuatu, apakah itu akan berimbas juga kepada orang lain atau tidak karena jika kita sudah mengakhiri sesuatu untuk memulai kembali akan lebih sulit daripada waktu pertama kali kita memulai.