Angan-angan atau keinginan akan sesuatu sudah menjadi hal yang biasa pada manusia. Tanpa angan-angan semangat akan sirna, tanpanya hidup seakan hampa, kaki melangkah tak tahu entah kemana. Angan-angan tiap manusia tentunya berbeda antara yang satu dengan yang lain. Isi angan-angan biasanya dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu:
• Lingkungan tempat dia menghabiskan sebagian besar waktunya
• Pola pikir yang mempengaruhi bagaimana dia menilai sesuatu
• Teman bergaul
Munkin ada yang bilang harusnya ada satu lagi yang mempengaruhi angan-angan yaitu keluarga, tapi tidak sebesar pengaruh ketiga hal di atas. Keluarga hanya sebagian dari faktor yang membentuk pola pikir seseorang. :)
Selama didunia, angan-angan sebagian besar manusia tidak lepas dari: pekerjaan yang mapan, istri yang cantik, rumah yang layak dan luas, berlibur kemanapun yang ia mau. Kalau sekarang mungkin ditambah gadget yang canggih. Sebagaimana peribahasa jawa “Urip iki mung sawang sinawang”, hidup ini hanya saling memandang. Yang miskin memandang yang kaya itu enak, padahal bisa jadi yang kaya stress mikir kerjaan, hutang, kebutuhan dan lain-lain. Jika seorang yang miskin ditanya apa angan-angannya mereka akan menjawab, menjadi kaya, segala kebutuhannya tercukupi. Yang sedang sakit jika ditanya apa angan-angannya, maka dia akan menjawab, badan sehat bisa beraktifitas apapun yang ia mau dan makan apapun tanpa dibatasi (makanan tertentu). Lalu jika orang yang kaya ditanya apa angan-angannya?
Mereka menjawab, ingin lebih kaya sedikit. Perlu dicatat, sedikitnya orang kaya ini beda dengan sedikitnya orang yang miskin dan kebanyakan yang kita bayangkan. Begitulah kebanyakan manusia, selalu saja ingin lebih daripada yang lain. Tidak ada puasnya.
Begitulah angan-angan manusia di dunia. Lalu bagaimana angan-angan orang yang sudah mati? Orang yang sudah meninggalkan dunia juga punya angan-angan, meskipun angan-angan tersebut sama sekali tidak akan terjadi, tidak akan terkabul. Secara garis besar angan-angan orang yang sudah mati dibagi menjadi tiga golongan:
1. Orang yang mati syahid, keinginan mereka adalah hidup kembali ke dunia dan berperang di jalan Allah sehingga mati syahid karena mereka tahu betapa besar pahala orang mati syahid.
NB: artikel di atas diambil dari inti kajian 6 Juni 2012 (lupa nama ustadznya) dengan perubahan seperlunya. Hadits dan ayat dari gugel.
• Lingkungan tempat dia menghabiskan sebagian besar waktunya
• Pola pikir yang mempengaruhi bagaimana dia menilai sesuatu
• Teman bergaul
Munkin ada yang bilang harusnya ada satu lagi yang mempengaruhi angan-angan yaitu keluarga, tapi tidak sebesar pengaruh ketiga hal di atas. Keluarga hanya sebagian dari faktor yang membentuk pola pikir seseorang. :)
Selama didunia, angan-angan sebagian besar manusia tidak lepas dari: pekerjaan yang mapan, istri yang cantik, rumah yang layak dan luas, berlibur kemanapun yang ia mau. Kalau sekarang mungkin ditambah gadget yang canggih. Sebagaimana peribahasa jawa “Urip iki mung sawang sinawang”, hidup ini hanya saling memandang. Yang miskin memandang yang kaya itu enak, padahal bisa jadi yang kaya stress mikir kerjaan, hutang, kebutuhan dan lain-lain. Jika seorang yang miskin ditanya apa angan-angannya mereka akan menjawab, menjadi kaya, segala kebutuhannya tercukupi. Yang sedang sakit jika ditanya apa angan-angannya, maka dia akan menjawab, badan sehat bisa beraktifitas apapun yang ia mau dan makan apapun tanpa dibatasi (makanan tertentu). Lalu jika orang yang kaya ditanya apa angan-angannya?
Mereka menjawab, ingin lebih kaya sedikit. Perlu dicatat, sedikitnya orang kaya ini beda dengan sedikitnya orang yang miskin dan kebanyakan yang kita bayangkan. Begitulah kebanyakan manusia, selalu saja ingin lebih daripada yang lain. Tidak ada puasnya.
“Dari Ibnu Abbas dan Anas bin Malik ra. Bahwasanya Rasulullah saw bersabda: Seandainya seseorang itu mempunyai satu lembah dari emas niscaya ia ingin mempunyai dua lembah, dan tidak ada yang dapat memenuhi mulutnya kecuali tanah (ia tidak akan merasa puas terhadap dunia ini sebelum mati) Dan Allah akan senantiasa menerima taubat orang yang bertaubat“. (HR. Bukhari dan Muslim)Sebenarnya angan-angan itu tidak salah selagi tidak melalaikan tujuan yang sebenarnya dan tidak melupakan kemampuan dan keadaan kita sekarang. Angan-angan yang terukur itu bagus, sebagaimana target yang memberi kita semangat lebih ketika jatuh. ^_^
Begitulah angan-angan manusia di dunia. Lalu bagaimana angan-angan orang yang sudah mati? Orang yang sudah meninggalkan dunia juga punya angan-angan, meskipun angan-angan tersebut sama sekali tidak akan terjadi, tidak akan terkabul. Secara garis besar angan-angan orang yang sudah mati dibagi menjadi tiga golongan:
1. Orang yang mati syahid, keinginan mereka adalah hidup kembali ke dunia dan berperang di jalan Allah sehingga mati syahid karena mereka tahu betapa besar pahala orang mati syahid.
Anas bin Malik meriwayatkan, bahwa rasulullah bersabda:2. Orang yang sholeh, keinginan mereka supaya disegerakan dibawa ke kubur dan berharap disegerakan hari kiamat karena mereka telah diperlihatkan dimana mereka akan tinggal kelak yaitu surga dan segala keindahannya.
Tidak ada seorang pun yang telah masuk surga, ingin untuk kembali ke dunia tanpa memiliki sesuatu pun darinya… kecuali syahid… Ia ingin kembali ke dunia, kemudian terbunuh syahid sepuluh kali lagi… karena melihat balasan Allah padanya. (HR. Bukhori)
..... Maka jenazah itupun berdoa:”Ya Rabb, segerakanlah datangnya hari kiamat sehingga aku dapat berkumpul kembali dengan keluargaku dan hartaku.” (HR Ahmad 37/490)3. Orang yang tidak sholeh berangan-angan bisa kembali ke dunia agar bisa lakukan amal sholeh yang telah mereka tinggalkan. Mereka berharap bisa dihidupkan sesaat saja walau cuma cukup untuk 2 rakaat (sholat). Mereka berharap bisa hidup kembali dan bersedekah sebanyak yang mereka mampu.
“Hingga apabila datang kematian kepada seorang dari mereka, dia berkata: “Ya Rabbku kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang shalih terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak.” (QS. al-Mukminun: 99-100)Apapun angan-angan mereka, itu hanya keinginan semata yang tidak mungkin bisa terwujud.
Selagi akal dan iman masih sehat jadikan angan-angan sebagai bahan bakar semangat. Selagi nyawa masih menyatu dengan badan jangan sampai angan-angan melalaikan tujuan.
NB: artikel di atas diambil dari inti kajian 6 Juni 2012 (lupa nama ustadznya) dengan perubahan seperlunya. Hadits dan ayat dari gugel.
menarik postingannya...sukses slalu yaaa
BalasHapusBerangan-angan itu, ibaratkan orang bermimpi. Bermimpi akan suatu pencapaian di masa depan. Maka, berangan angan itu penting, asalakan berangan-angan untuk kebaikan di masa depan. Mari bermipi juga. Bermimpi untuk berprestasi. Salam kenal. Blog ini bagus. salute!
BalasHapusYuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
BalasHapusDalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny