Tampilkan postingan dengan label puisi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label puisi. Tampilkan semua postingan

19 Mei, 2015

Mungkin Lupa Bersyukur

Kita mungkin lupa bersyukur
Sehingga nikmat terasa jauh

Mungkin mata memandang yang tak semestinya
Sehingga malas membaca kitab-Nya
Mungkin telinga sering mendengar yang menelakan
Sehingga tuli dari nasehat kebaikan
Mungkin perut diisi yang haram
Sehingga doa tak juga dikabulkan
Mungkin tangan memegang yang bukan haknya
Sehingga berat membantu saudara
Mungkin kaki melangkah ke arah yang salah
Sehingga lemas berangkat ibadah

Mungkin benci menguasai
Sehingga kebaikan diabaikan
Mungkin nafsu merajai
Sehingga hilang akal dan iman
Mungkin dunia jadi tujuan utama
Sehingga lupa akhirat adalah kampung kita

Kemungkinan segala hal yang terjadi sebagai bahan introspeksi. Merendahkan, menghinakan, menundukkan diri di hadapan penggenggam hati. Berharap (sedikit) perubahan segera terjadi.

30 September, 2014

#matikata; Penyihir kata

Bejana buta beserta isinya menasehati pemiliknya
Kata-kata penyihir menidurkan akal pikiran
Peminta mengangguk menikuti irama nada bicara
Lalu ikuti apapun perintahnya
Hingga minum comberan samping rumahnya

Akal mati
Otak berhenti
Pikiran fokus satu tujuan
Yang lain tak dipedulikan
Tak kenal lagi siapa itu iman

Penyihir kata tertawa,
puas nikmati hasil cuap-cuapnya
Setan terbahak keras,
dapatkan lagi satu pengikutnya

Ketidaktahuan, jadi kefanatikan
Kesombongan, penolakan atas kebenaran
Kesengsaraan hati dan pikiran

22 April, 2014

#matikata; Ku Puisikan Namamu

Hilir rindu tak ada yang tahu
Endapan rasa tak ada yang menyangka seberapa tingginya
Sementara sungai terus menumpuk apapun yang dibawanya
Terpikir tuk buang dilautan, sering kali tersangkut di akar berserakan
Usah lagi peduli, rindu tak kan basi

Mengeja dengan seksama kata c i n t a
Usaha tanpa henti memahami, merealisasikannya
Gerbang jiwa menganga
Isyarat terbaca, terbata-bata
Niat ikhlas harus tetap dijaga, pada awal hingga akhirya
Isu dibuang, cari fakta nyata bukan muntahan iri dan angan
Niat lurus tetap dipelihara, pada pangkal hingga ujungnya
Gerakkan kaki, tangan, dan pikiran pada satu tujuan

Renda rindu menghiasi tiap ujung ingatanku
Abdi rasa sering kali lupa, ini tak selamanya
Hingga terpisah, rasa ini tak kan sirna
Asa surga, bersama
Yakin bahagia pada akhirnya
Usah sedih.. tetap berdoa, tetap percaya, tetap bersama

15 Februari, 2014

#matikata: Sepi sapa

Kepada hujan aku titipkan pesan
pagi ini hati merindu setengah mati
daun jati berguguran di halaman
menanti kabar hingga lupa makan

Apa kabarmu di kota tetangga?
sebuah titik di awal sapa
tertanda colek sebelum salam pembuka
tak lupa kurung tutup setelah titik dua

Apa kabarmu di mana?
teman sebangku, 10 tahun tidak terdengar kabarnya
katanya sudah jadi koki di hotel ternama
bahagia mendengarnya

Apa kabarmu di pulau seberang sana?
adik tegar nan kuat
sangat ingin kakak angkat
sekarang sepi sapa seperti baru kenal saja

Apa kabarmu siapa saja?
yang pernah kenal dan pernah saling sapa
sepertinya waktu melepas ikatannya
aku lupa

Rindu redam oleh hujan
hanyut suasana dingin malam
pelangi kelilingi separuh rembulan
aku diam

Tulis rindu di atas bayu
mengalir riuh mengganggu batu di bawahnya
perindu tak peduli
orang lain tak kan mengerti

Dalam sepi sapa, aku bahagia.

10 Agustus, 2013

Untuk yang berduka di hari raya

Gema takbir menggema hingga ujung desa
Menggetarkan tiap rongga dada manusia
Senyum kegembiraan tercermin dalam tiap sapa
Tak terlihat duka di wajah mereka

Tapi tidak dengan dia
Rupanya Allah masih sayang padanya
Cobaan datang tanpa permisi
Menampar keras, mencengkeram dada hingga sulit bernafas
Hampir lupa dengan satu kata, ikhlas

Tangis tak terbendung
Duka mengelilingi sekujur tubuh
Awan gelap menaungi tiap jengkal langkah
Berasa sendiri, mati rasa pada uluran tangan sekitarnya

Kalian tak sendiri
Di hari raya ini
Ada yang kehilangan rumah, harta, saudara dan keluarga
Sebagian harus kehilangan orang yang dicintainya
Sama, berduka
Mungkin lebih dalam dari kita

Cobaan adalah tanda
Seorang akan naik derajatnya
Mampu lewati, atau kembali ke keadaan sebelumnya
Allah siapkan pahala besar bagi yang ikhlas atasnya
Hapus juga kesalahan dan dosa-dosa

Akhiri duka dengan hela nafas panjang
Istighfar atas dosa
Berharap ganti lebih baik lagi

Cobaan
Akan menguatkan
Sabar
Menjauhkan penderitaan
Ikhlas
Membuka pintu kebahagiaan


mengingatkan diri sendiri atas keegoan dan ketidakpedulian.

24 Mei, 2013

Sajak Purnama

Mengeja suku kata dalam bait purnama
Menanti pujangga dendangkan syairnya
Tertuju pada hangat cahaya
Memandang seseorang di pulau seberang

Sepoi berbisik "kamu tak sendiri"
Lalu melenggang pergi
Gelap menggema hingga rongga dada
Bahkan pantulan purnama tak dapat merabanya

Tak terlihat, tak tersentuh
Sela-sela rusuk terisi penuh
Selarik sejarah membuyarkan arah
Kebodohan menyisakan luka dalam

Jika saja kita sadar
Yang hilang hanya hiasan
Bukan arti sesungguhnya dari kehidupan

07 Mei, 2013

Bahagia kapan saja



Nunggu sesuatu yang kita cinta datang.
Sampai kapan? Sampai saat dibuatkan lubang?
Nunggu yang kita ingini menghampiri.
Sampai kapan? Sampai detak jantung berhenti?

Sesuatu yang kita cinta tak mesti ada, tak selalu menghampiri kita.
Menunggu sesuatu yang tidak pasti untuk bahagia hanya membuang tenaga.
Mengharap bahagia atas sesuatu yang tak pasti hanya akan membuang energi.
Lalu waktu berlalu menyeret hampa, membawa duka.
Penyesalan kemudian sudah diramalkan.
Kalaupun cinta didapatkan, bahagia tak akan selamanya bertahan.

Nunggu apa?
Bahagia kapan saja
Kamu mau, dia kan datang
Kamu enggan, dia kan hilang

Bahagia kapan saja
Terserah maumu
Terserah inginmu
Bahagia kapan saja
Syukuri yang ada
Syukuri pemberian-Nya

Klise
Tapi laku tak seringan lidah
Hidup tak selamanya terasa indah

20 April, 2013

Cinta itu tuli

Meraba kanan kiri
Mencari maksud hati
Tak sadar indahnya jingga saat senja
Tak peduli rintik hujan
Pun warna-warni pelangi

Baginya indah hanya satu buah
Nyaman hanya apa yang digenggam
Lainnya pelengkap, tak dianggap
Sekitarnya hampa, tak ada
Hanya dia dan dia, berdua

Diam atas teriakan
Apalagi cuma bisikan

Tuli
Telinga tersumbat kotoran
Mungkin jarang dibersihkan
Atau tersumbat earphone,terhubung ke mulut seorang yang dia sebut pasangan

Nasehat bak suara nyamuk
Nanti juga pergi jika perut sudah terisi
Omongan saudara dan sahabat dianggap suara jangkrik
Nanti juga berhenti ketika bertemu mentari

Bersihkan mata, telinga, hati
Jejalkan cinta di mana kamu pinta
Jaga mata, telinga, hati
Biarkan cinta mencari jalannya

24 Januari, 2013

Berpindah Hati

Mencoba berpindah ke lain hati
rasakan luka di tempat berbeda
rasakan atmosfir di belahan bumi sebaliknya
rasakan sentuhan kejahilan manusia mati

Dingin, lembab, basah
kulitku mulai resah
menggigil, mengkerut
volume tubuh terutama perut seperti menciut

Bukannya tak peduli pakaian yang disandang
hanya saja ini yang terselamatkan
bukannya tak peduli pada nutrisi
tapi hanya ini yang dapat mengisi

Hati coba meraba suasana
tak sadar tubuh terhenti aktivitasnya
sesekali air mata mengalir dengan sendirinya
dari hati naik ke mata
segumpal rasa mengubah segala suasana

Jika sejenak saja hati tak mampu berpindah
empati hanya sekedar basa-basi
uluran tangan hanya sekedar formalitas saja
jangankan ikhlas, tulus saja entah

Yang penting mereka tahu
bahwa saya sudah membantu
muka manusia jadi prioritasnya
keikhlasan lenyap entah kemana
semoga Sang Penguasa Hati luruskan niat, buang segala riya'

10 Oktober, 2012

Mencari Ratu Bidadari


Ini bukan tentang mencari Miss Indonesia
Bukan hanya mencari paras kempling
Bukan melulu badan langsing

Ini bukan tentang mencari pembantu
Bukan mencari tukang masak atau tukang cuci baju
Bukan tentang mencari babysitter
Bukan mencari pembuat anak dan penjaganya
Bukan pula mencari koki
Bukan mencari tukang masak yang ahli

Ini tentang mencari pendidik
Pencipta generasi tangguh
pejuang dakwah tanpa keluh

Ini tentang mencari teman
Teman hidup dan teman setelah mati
Mencari teman abadi
Teman di dunia dan di surga nanti
Mencari ratu bidadari

28 Agustus, 2012

Terimakasih atas Rindu yang Kau Ciptakan


kehilangan pegangan
terlihat bodoh dengan kepanikan
terdengar pikun dengan lingkungan
habitat hancur rata seakan mematikan
dunia (maya) seluas layar monitor, bukan sesempit daun kelor

tak perlu tangisi yang tak peduli
pada saatnya nanti, rindu akan menghampiri.
saat itu, pahit getir bersama akan terasa sama
sama saja tak akan bisa mengulanginya
pun, tak bisa merubahnya.

terima kasih atas segala kenangan yang tak tergantikan
terima kasih atas teman-teman yang menyenangkan
terima kasih atas rindu yang kau ciptakan :)

hilang satu, yang lain menggantikan
hilang hati, kau mati!

28 Juli, 2012

Ramadhan Sepekan

Bulan terlihat separuh
awan tersebar menutupi sebagian bintang-bintang
Ramadhan sudah berjalan sepekan
sedang diriku hanya sedikit merangkak dari tempat semula
Dengan tumpukan amal yang tak jauh beda dengan kemarin
Tak jauh beda dengan sebelum bulan mulia tiba

Entah pengaruh hati
Atau raga yang belum terbiasa taqwa
Atau kurangnya dukungan lingkungan
Yang jelas butuh lebih dari sekedar angan

Sudah cukup, terlalu banyak renungan
saatnya bergerak dari kenyamanan
Gerak bibir dengan dzikir
Gerak raga dengan rakaat sholat
gerak hati dengan mengingat mati

Berharap...
sedikit usaha berbuah berpahala
sedikit terpaksa jadi terbiasa
karena tidak ada yang sedikit jika berulang tiap masa

20 Juli, 2012

Menyentuh Ramadhan



tak terhitung rindu yang terucap
tak terhingga rindu yang terasa
lidah mengalir syukur dengan sendirinya
saat tersentuh Ramadhan dengan aliran rahmatnya

ada petasan meloncat memecah kesunyian
ada anak-anak berpeci berlarian
ada ibu-ibu sibuk memasak kolak pisang
dan sesekali ada kembang api di antara bintang-bintang

sukacita untuk semua pemeluknya
orang di sekitarnya
hingga seluruh alam ciptaan-Nya
ceria awal hingga akhirya

puasa
adalah perisai yang melindunginya
dengan pahala tak terhingga
dan ampunan dosa-dosa yang telah dilalui
pintu ar Royyan bagi siapa yang menjalani
hingga nikmat tak terhingga bertemu Rabbnya di akhirat nanti


sedekah, 
dzikir dan ibadah
tiduran, main-main dan buang waktu percuma
pilih mana?

01 Mei, 2012

Jauh - dekat

yang benci mendekat, berjabat, memeluk erat
lalu menusuk dengan benda tajam
yang tak suka berjalan di samping kita
mengganggu, menjegal langkah kaki
yang iri menggandeng tangan
yakinkan tak akan lari ketika ditikam
yang cemburu ada di setiap waktu
ngomong tidak jelas ini itu
kamuflase serigala dimana-mana
mengembek kelabuhi musuhnya
menunggu waktu menyantap mangsanya

yang cinta menjauh, tak pernah mengeluh
khusyuk berdoa sepenuh jiwa
yang suka tak terlihat di sekitar kita
anehnya, ketika dibutuhkan selalu saja ada
yang simpati lepas tangan
tapi kapanpun rela beri bantuan
yang saudara menampar pipi
tak pernah lelah menasehati

lalu..
siapa (sebenarnya) teman?
yang dekat memeluk erat atau yang jauh dari pandangan?

03 Maret, 2012

Puisi untuk bidadari


Kutuliskan pagi ini untukmu
Engkau yang digambarkan dengan indah olehNya
Lam yathmishunna insun qoblahum wa la jaann
Belum tersentuh sebelumnya oleh manusia dan jin

Kucoba tulis dengan sepenuh hati
Mudah-mudahan kau baca dengan matamu
yang pula dibentuk tanpa cela olehNya
Wa huurun ‘iin … Bermata jeli

Jika Surga disebut ayat suci dengan maqoomin aamin
Tempat yang aman
Maka disanalah orang-orang yang dadanya penuh keyakinan
Melabuhkan harapan …

Kutuliskan puisi sederhana ini untukmu
Dengan ribuan pertanyaan
Adakah mungkin maqoomin aamin itu terbit di dunia
Tempat dimana kutitipkan harapan

Allah pula yang telah menciptakan aku
Sehingga kuserahkan padaNya pula penguasaan atas diriku
Mudah-mudahan Ia yang tetapkan hatiku memilihmu
Agar nanti padaNya saja kuserahkan penjagaan dirimu

Wahai yang diibaratkan olehNya dengan kalimat sempurna
Kaannahunna al yaquutu wal marjan
Permata yakuut dan marjan
Padamu kutuliskan rangkaian kata sederhana ini

Tak ada yang sempurna dalam pandangan manusia
Begitu pula aku dengan kesadaran atau tidak
Pastilah penuh cela dan aib yang belum kau sangka
Biar kuhibur hatiku dengan janji itu : Wa wa jadaka-a ‘iilan fa aghna

Engkau adalah ayatnya
Wa min aayatihi
Dari jenisku sendiri
An kholaqolakum min anfusikum azwajaa

Kuharap temukan ketentraman disana
Litaskunu ilaiha
Semoga keridhoanNya mengantarkan pada kasih dan sayang
Wa ja’ala bainakum mawadah wa rahmah
Sehingga makin terbuka akal kita akan kesyukuran dan kesabaran
Karena sungguh
Inna fi dzalika la aayatin li qaumin yatafakkaruun

Kini biar kujaga diriku
Agar nanti bisa tercapai asa itu bersamamu dalam sebuah mitsaqan ghaliza
Wahai bidadari di serambi hatiku
Khairaatun hisaan … huurun maqshuuraatun fiil khiyaam …

Amin ya Robbal ‘Alamin



Oleh : Reza Ervani
Bandung, 5 Maret 2008
Usai Subuh di Tepian Hati yang Bergemuruh

31 Januari, 2012

Patah hati sudah lewat

tenang saja, patah hati sudah lewat.
aku sekarang sudah lebih kuat.
tak kan jatuh hanya karna tertusuk duri.
dan tak kan mati hanya karna tersengat bara api.

ini bukan posting galau
ini tentang hati yang sudah (dan tetap berusaha) ikhlas
tentang senyum bahagia atas masa
atas sedikit waktu bersama kalian
bersama teman dan sahabat yang datang pergi bergantian
saling mengingatkan atas kesalahan



sekian dan terima sumbangan. #eh

13 Desember, 2011

Tak sedang menangis

basah kulit, basah pipi
basah tanah, basah pohon turi
basah bumi yang aku tempati

tak ada sedih pada bunga merekah
tak ada tangis pada buah ranum
alam sedang tersenyum
gembira menyambut kedatangannya

langit tak sedang bersedih
ia tak sedang menangis
hanya berbagi kegembiraan
berbagi sumber kehidupan melalui awan

langit tak sedang menangis
ia tak sedang bersedih
tak ada duka di sana
tak ada sayatan bekas luka

awan sedang girang berbagi kegembiraan
berbagi sumber kehidupan atas perintah Tuhan
berbagi rezeki di atas bumi
berbagi keberkahan pada manusia, bumi dan tumbuhan

Langit tak sedang bersedih
ia tak sedang menangis
Dan Dialah yangmenurunkan air hujan dari langit lalu kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah, dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman. (QS. 6:99)

20 Oktober, 2011

Meminta Hujan

danbo-rain
Terdengar rintihan rumput teki menanti waktu untuk mati
alang-alang berteriak lantang memanggil gerimis yang tak kunjung datang
burung-burung kelelahan mengitari gurun mencari setetes embun
dan aku, diam..
memandang kegersangan sebagai pemandangan yang lumrah
tapi bukan berarti menganggapnya tak ada yang salah

lelaki tua bersimpuh mengadu
ibu-ibu mengangkat tangan sambil menggendong bayinya
kekeringan menyelimuti sawahnya
kekeringan menguras sungainya
dan hujan jadi satu permintaannya

pembusung dada tak kan tahu apa-apa
ia hanya tahu dewa PDAM telah penuhi kebutuhannya
orang kaya besar kepala tak tahu apa-apa
mereka hanya tahu uang bisa beli segalanya

peminta mengemis
meminta gerimis
peminta mengais sisa doa
pendosa tak tahu tata krama
pinta hujan tanpa hiraukan yang disandang
pinta gerimis tanpa hiraukan kiri dan kanan
hanya peduli diri sendiri dan apa yang dicari

Andai saja tiap kita tahu apa hak penciptanya
keberkahan akan tumbuh dengan sendirinya
hujan, gerimis, pelangi akan datang tanpa diminta
andai saja tiap kita tahu
Allah sangat sayang padaku, padamu

25 Juli, 2011

Sampaikan Rinduku Pada Hujan

sampaikan rinduku pada hujan
yang kemarin lusa menghampiri teras rumah
merapatkan kembali celah-celah tanah
yang menganga kelaparan

sampaikan rinduku pada gerimis petang
yang tak temui rerumputan
hanya tanah gersang
tanpa suara jangkrik bersautan

sampaikan rinduku pada pelangi pagi
yang berlomba menyapaku bersama mentari
warna-warninya mencerahkan pandangan mata
bahkan hingga ke hati yang sibuk dengan labirin masalahnya

13 Juni, 2011

Caraku membunuh rinduku

Bolehkah aku bilang rindu?
bukan..ini bukan tentang dia, ini tentang dirimu.
seseorang yang sukses membawa secuil rasa
seseorang yang berhasil membawa serpihan kaca

Bolehkah aku bilang kangen?
sekali lagi ini bukan tentang dia, ini tentang kamu
kangen sapamu, titik yang selalu muncul awal katamu
kangen kangenmu tentang ceritaku

Ingat ceritamu adalah cara indahku membunuh rinduku
ingat senyum dan sapamu adalah cara tepat menghapus kangenku
bukan bertemu
itu bukan caraku

Bertemu hanya akan memupuk rindu
bertemu hanya akan menumpuk cerita
biarkan waktu mengikis rinduku
hingga hilang bersama kenangan kita