06 Januari, 2012

Memangnya, siapa kita?


Memangnya, siapa kita?
Begitu bangga dengan mobil, rumah, tanah dan semua harta yang kita punya. Kepada yang lebih miskin palingkan muka dan berlagak tinggi di hadapannya. Tapi ketika harta lepas dari tangan lalu menangis tak berkesudahan.

Memangnya, siapa kita?
Begitu aqad nikah diiqrarkan, langsung merasa dialah suami pasangan jiwa milik kita? Hingga kita menangis sedih saat suami harus pergi bekerja beberapa lama. Hingga kita merasa tak dipedulikan saat suami pulang larut malam padahal untuk mencari nafkah bagi kita dan keluarga.

Hey, kita ini hanya dititipi, dan kapan saja dapat diminta-Nya kembali. Kita tak pernah benar-benar memiliki: pasangan hidup, harta, bahkan diri kita sendiri. Kita ini cuma peminjam, yang sering masih merengek-rengek minta dipinjami yang lebih baik lagi. Ah, peminjam yang tak tahu diri.
Kita tak pernah benar-benar memiliki, pun diri kita sendiri.


sumber: fimadani (dengan sedikit perubahan)

7 komentar:

  1. Kita tak pernah benar-benar memiliki, pun diri kita sendiri... Cesss deh rasanya baca ini

    BalasHapus
  2. Sesuatu yang Baik, belum tentu Benar.
    Sesuatu yang Bagus, belum tentu Berharga.
    Sesuatu yang Berharga, belum tentu Bagus.

    Jika kita tidak bisa menjadi orang Pandai, jadilah orang yang Baik.
    Jika kita berbuat Baik, maka Kebaikan pula yang akan kita terima kelak.
    Iri Hati yang ditujukan kepada seseorang akan Melukai diri sendiri.

    BalasHapus
  3. Sangat setuju dengan postingan ini :)

    BalasHapus
  4. tertarik ama picture-nya...pilem UP!
    "my name is Rachel..bla..bla.."
    si gembulz nan menggoda #enjus2 kalo disentuh pipi-nya.

    setuju ma pict pilihannya.
    pilem niy sooo inspired buat dijadiin tulisan macam di atas, kita gak punya kepemilikan atas harta yang dititipkan oleh DIA...so ga usah terlalu bersedih atas "pengambilan" oleh DIA.

    BalasHapus
  5. saya juga tertarik karna gambarnya. Pilem yang bener2 inspiring.

    Btw, rasa memiliki juga tetap diperlukan kan? Tanpa rasa memiliki, sulit rasanya untuk menjaga apa yang "dititipkan" pada kita.

    BalasHapus