23 Februari, 2013

Bandung 1#: Nasi Timbel Tenda Biru

Rasanya ada yang kurang kalau tidak posting pengalaman selama di perantauan. Dua minggu di Bandung tidak memberi banyak kesempatan untuk jalan-jalan. Kesibukan dari pagi hingga senja tak memberi banyak waktu sisa.

Dalam keadaan tersebut, ajakan gowes tentu saja tidak saya lewatkan begitu saja. Bukan karena saya suka gowes, tapi lebih karena saya butuh udara segar. Butuh waktu sebentar untuk keluar dari rutinitas yang hampir saja menjenuhkan. Tapi masalahnya sekarang ternyata cuma ada dua sepeda dengan tiga orang. Akhirnya saya yang mengalah. Tapi alhamdulillah saya masih bisa ikut dengan memakai sepeda motor.
Rencana berangkat jam lima subuh diundur menjadi jam tujuh pagi karena malamnya begadang, jadinya bangun kesiangan. Rute yang sama sekali belum saya kenal tentu saja menarik perhatian saya. Menjauh dari kota, menelusuri desa-desa.

15 Februari, 2013

Iri atas nama mimpi

Begitu besar arti mimpi, cita-cita, atau keinginan dalam hidup kita. Tanpa mimpi hidup hampa, tak berarti. Tanpa cita-cita hidup tak jelas mengarah ke mana. Tanpa keinginan hidup hanya soal makan.

Melihat kesuksesan orang lain, terutama teman dekat sering kali memacu kita untuk bisa sukses seperti mereka. Kalau bisa lebih sukses dari mereka. Hampir tiap orang punya mimpi, apapun itu. Karena subjektif, impian bisa berarti macam-macam untuk tiap orang. Karena begitu berharganya mimpi, seorang akan menghabiskan banyak waktu dan mengerahkan banyak tenaga untuk meraihnya. Bahkan kadang rela mengorbankan orang lain. Na'udzubillah.

07 Februari, 2013

Sms tanpa menyentuh HP

Awalnya bingung mau beri judul apa. Kalau "sms sms gratis via komputer/internet" itu sudah banyaak. hehehe... Dengan aplikasi ini kita bisa mengirim sms dengan nomor di handphone melalui PC, laptop atau tablet. Sms-nya tetap menggunakan nomor yang tepasang di HP, jika dual SIM berarti yang dipakai otomatis SIM utama. Atau bisa dibilang sms jarak jauh (halah). Sangat cocok diterapkan bagi seorang pelupa. Tips ini berlaku untuk handphone android yaa. Yang HP-nya bukan android boleh juga baca, semoga menjadi doa semoga kelak bisa membelinya. Aamiin.

Lansung saja, berikut langkah-langkahnya: Pertama-tama install MightyText di HP android anda lalu signup. Langkah pertama cuma gitu aja, sekarang kita pindah ke PC atau tablet. Ikuti petunjuknya sesuai browser yang anda pakai:

04 Februari, 2013

Tidak benar-benar memiliki

Baru dua hari merasakan hari-hari tanpa handphone serasa ada yang kurang. Internetan juga cuma di kantor. Hampir lupa rasanya, padahal dulu sudah terbiasa. Sehari-hari tanpa komunikasi (via handphone), tanpa internet.

Apa yang ada di kepala sulit sekali diungkapkan, tapi kehilangan kali ini ada yang beda. Tidak grusa-grusu  atau gundah gulana. Mengalir begitu saja. Tidak begitu merasa kehilangan. Bukan berarti HP tersebut tidak berharga buat saya, bahkan sebaliknya. Bukan berarti juga mudah mencari gantinya. Untuk membeli HP sejenis saya harus menyisihkan uang gaji beberapa bulan tanpa tabungan. Untuk kontak alhamdulillah sudah tersimpan di google contact. Foto-foto 90% lebih juga alhamdulillah sudah saya backup. Tidak ada video "3gp" juga, jadi tidak perlu kawatir tentang hal itu :D

Beberapa hal yang saya dapat dari kehilangan kali ini adalah; yang pertama, kita tidak pernah benar-benar memiliki. Harta benda apapun itu. Merasa memiliki sesuatu yang kita pakai, merasa memiliki sesuatu yang kita cinta. Rasanya itu biasa. Apapun hasil jerih payah, sekecil apapun itu akan jadi hal yang berharga. Pada awalnya. Lalu menjadi lumrah, menjadi biasa setelahnya. Merasa menjadi milik kita bagaimanapun keadaannya. Kepemilikan atas dasar prasangka. Padahal hanya berpindah dari satu tangan ke tangan yang lain. Istilah syar'i-nya (halah) hanya pinjaman.


Yang kedua, Allah tahu mana yang terbaik untuk saya saat ini. Hampir dua tahun saya pegang ke sana ke mari, mungkin sudah saatnya ganti. hehehe.. Siapa tahu nanti Allah ganti dengan yang lebih baik. Namun saat ini yang saya kawatirkan (semoga tidak terjadi) adalah HP tersebut disalah gunakan. Semoga yang menemukan lebih membutuhkannya daripada saya.


Satu lagi pelajaran yang saya dapat;
Kita mungkin bisa ikhlas ketika kehilangan, tapi bisakah kita ikhlas ketika menemukan? 
Ikhlas ketika kehilangan itu biasa, lalu bagaimana ikhlas ketika menemukan? Ketika menemukan sesuatu yang bukan hak kita, apa yang biasanya kita lakukan? Contoh sederhananya saat kita menemukan uang 50 ribu di jalan, apa yang akan dilakukan? Langsung masukkan kantong, lalu pura-pura tidak terjadi apa-apa atau diumumkan di tempat umum atas kepemilikan uang tersebut? Kebanyakan kita akan melakukan hal yang pertama. Itulah mengapa diperlukan ikhlas ketika menemukan, ikhlas atas sesuatu yang bukan menjadi hak kita.

Sekian saja curhatnya, semoga menjadi bahan renungan bersama.