isak tangis terdengar diantara nada gerimis
di depan rumah, tertunduk, diam, air mata penghias muka
sendiri, merasa tak berarti di antara lalu lalang manusia
cahaya bulan halangi pandangan di antara pohon rindang
samar-samar terlihat seikat edelweiss erat dalam genggaman
terinjak-injak terjerembab dalam selokan
diacuhkan, dibuang, dilupakan
teman, sohib, sahabat atau apalah sebutan mereka
mengembun, hilang diantara udara yang ku hirup
berlindung di pucuk daun dan rumput
diam dalam heningnya malam
seperti halnya bayangan
menempel kemanapun ku pergi saat ada cahaya menyapa
tapi menghilang saat gelap gulita
cahayaku, sukaku, bahagiaku bersama kebahagiaan mereka
bersama canda tawa mereka
gelapku, sedihku, lukaku, dukaku bersama sendiriku
bersama Tuhanku yang selalu kuatkanku
fake friends are like your shadow
they follow you in the sun, but leave your side when it gets dark
aku masuk ga ya.... :D
BalasHapusini buatan kakak? baguuuus
BalasHapussalam kenal sobat, saya datang berkunjung
BalasHapusmangtafff kang puisinya
BalasHapus