29 Maret, 2009

Nilai Integritas

integritas
Memahami apa yang benar untuk dilakukan dan secara nyata mengerjakannya berarti memiliki integnitas. Filsuf Yunani Socrates percaya bahwa untuk sungguh menge­tahui apa yang benar tidak mungkin tanpa bertindak selaras dengannya. Ketika dia telah dijatuhi hukuman mati oleh pemenintah untuk apa yang dianggap sebagai pandangan yang sangat kontroversial, teman-temannya memaksanya untuk melarikan diri dengan rencana yang telah mereka susun. Socrates dengan tegas menolak saran mereka, dengan menjawab:
‘Sepanjang hidupku, aku telah mengajarkan bahwa orang harus mema­tuhi hukum yang berlaku di suatu tempat. Jika hukum itu salah maka kita harus memperbaikinya melalui diskusi, dan walaupun saya menjadi kor­ban ketidakadilan, saya tidak dapat dengan tiba-tiba melawan apa yang menjadi kepencayaan saya hanya karena hidup saya terancam. Prionitas pertama manusia bukan hanya untuk hidup, namun untuk memimpin suatu kebaikan dan menjalani kehidupan’.
Dengan lebih memilih untuk memberikan hidupnya dibandingkan hidup tanpa integnitas, dia mem­buat sebuah contoh sangat besar mengenai melakukan apa yang Anda ajarkan.

Sebagai seorang pemimpin, jika Anda mengajarkan sesuatu dan me­lakukan hal yang bertolak belakang untuk menyelamatkan diri Anda sendiri, Anda tidak akan pernah berhasil meyakinkan orang. Nixon dipak­sa keluar dari kantor Kepresidenan karena dia dituduh sebagai orang yang tidak memiliki integritas. Integritas adalah suatu kualitas yang membuat orang percaya pada Anda. Tanpa adanya kepercayaan, tidak akan ada suatu hubungan, dan sudah pasti tidak akan berjalan. Kemanusiaan yang asli adalah sebagaimana adanya, Anda mungkin tidak akan dapat hidup dengan memegang 100% prinsip ini sepanjang waktu. Namun demikian pemimpin wirausaha yang tidak cukup memilikinya tidak akan mampu untuk membangun iklim loyalitas yang sangat penting berbagi kesempatan ide inovatif. Sekutu terbesar bagi organisasi wirausaha adalah dukungan yang loyal secara moral maupun finansial yang didapat dari reputasi integritas.

Diambil dari scribd.com

21 Maret, 2009

Menulis Arab Online

السلام عليكم
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله akhirnya update juga. Kali ini cuma mau share saja tentang menulis arab. Posting tahun lalu tentang kamus bahasa arab ternyata membuat banyak orang kesasar di blog ini. Namun demikian kok ya masih ada yg tanya pada saya, "bahasa indonesianya ana uhibbuka apa ya?" Saya akui, memang kamus bahasa arab online di javakedaton agak sulit penggunaannya. Terutama bagi yang buta atau cuma sedikit mengetahui tentang bahasa arab. Ngetik arabnya saja susah, gimana mau cari artinya? Yang tahu pun belum tentu lancar memanfaatkan kamus tersebut karena peta keyboard yang terlalu kecil membingungkan. :au_ah:

Bagi yang sering menulis arab mungkin bisa terbantu dengan web sederhana miliknya Abu Aqil al-Atsy ini. Di situ kita tidak perlu menggunakan keyboard untuk menulis arab. Tinggal kita klik aja pakai mouse huruf-huruf yang sudah terlihat pada layar monitor. Huruf-huruf arabnya pun terlihat jelas. Jika sudah, tinggal copy paste ke kotak search pada kamus javakedaton untuk mencari tahu artinya.

Atau jika ingin posting tulisan arab -seperti tulisan di atas- juga lebih gampang, tinggal copas ke posting blog anda. Tapi tidak disarankan copas pada ms. word karena urutan tulisannya akan terbalik, lebih baik di wordpad. Kalau tetep pengen nulis arab di ms word gimana? ya.. pakai aja insert symbol :grin:. Namun perlu dicatat, ini menulis arab gundul (tanpa harakat), jadi agak susah bagi yang belum terbiasa.

10 Maret, 2009

Prasasti Kaktus Opuntia

Sewaktu pulang kampung kemarin [7/3/2009] kulihat di depan rumah sebuah tanaman kaktus yang sudah lama tertanam untuk mengisi halaman rumah. Selain hampir tidak berduri, tanaman kaktus jenis Opuntia ini bisa tumbuh sampai beberapa meter. Merawatnya pun mudah, jadi bisa digunakan untuk mengisi kekosongan halaman rumah biar tidak terlihat gersang.

opuntia
Setelah lama diperhatikan kok ada yang lain dengan kaktus itu. Ternyata kaktus setinggi + 2 meter itu tidak seindah dulu, sudah tak sebersih dulu. Dan sudah beralih fungsi jadi papan tulis. Mungkin ini ulah temen2 sepuppuku yang sering maen ke situ. Yah, ini resiko kalau rumahku jadi tempat nongkrong. Tanaman kaktus yang tidak berdosa saja bisa jadi sasaran kebrutalan para ABeGeh. Mungkin mereka ingin terkenal dengan nulis nama mereka di situ :grin: Ada juga tulisan khas anak SD yang menulis pasangan nama temen untuk saling meledek. Padahal sekali nulis, akan terus membekas tidak bisa dihapus lagi. Jika ingin menghapus ya dipotong kaktusnya. Masak mau dipotong semua (doh). Apa saya tulis aja sekalian di kaktus itu ya "dilarang mencorat-coret di atas kaktus ini" :hihihi: .

prasasti pada opuntia
Apapun motif mereka membuat prasasti melalui media kaktus, saya tetap tidak setuju :marah: . Untung saja sekarang sudah tidak sekemproh sekotor dulu. Kini tunas-tunas muda dari kaktus itu masih bersih dari tulisan2 tangan para begundal yang sering nangkring di depan rumah. Dan semoga begitu pula seterusnya.

Ternyata bersih itu indah :)

04 Maret, 2009

Bukan Akhir Cerita Cinta

sadku coba untuk tersenyum
saat kebahagiaan terkurung
ku coba tuk tetap tegar
saat hati jauh terlempar
dan ku coba tuk tetep tegak berdiri
saat diri tercabik tersakiti

air mata tak akan berguna
tak kan bisa menyatukan kita
tapi mengapa ia keluar dengan sendirinya
saat kesedihan melanda?
sudahlah...aku tak ingin menangis
membuat hatiku semakin teriris

aah...cinta...
ada-ada saja cerita yang kau punya
selalu jadi misteri bagi yang mengalaminya
bahagia atau lara pada akhirnya

maafkan aku
belum bisa membahagiakanmu
seperti cita2 kita waktu itu

lupakan saja yang dulu ada diantara kita
sekarang yang ada aku dan kamu saja