Setelah membaca beberapa blog dan melihat fotonya saya langsung tertarik untuk mengunjungi air terjun Sri Gethuk yang katanya ada 'Grand Canyon' juga di sana. Rencana awal saya mengajak beberapa orang teman dari Yogyakarta, tapi pada waktu hari H yang bisa ikut cuma +Toto Prayogo (seorang lagi +Iwandhana Gk ketemu di lokasi). Tapi lumayan masih bisa dijadikan guide ke sana karena saya sendiri buta jalanan Yogyakarta. Lokasi Sri Gethuk berada di Desa Bleberan, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. Rute lengkapnya silakan lihat pada peta di bawah ini. Lokasi A adalah Air Terjun Sri Gethuk sedangkan B itu Goa Rancang Kencono.
Air Terjun ini sebenarnya juga belum ada 2 tahun ini dikenal luas oleh masyarakat luar Gunung Kidul. Siapa sangka di Gunung Kidul yang terkenal tandus itu ada Air Terjun yang mengalir tanpa mengenal musim. Seperti 7 Bidadari, air terjun ini bukan tergolong air terjun yang tinggi. Tapi keindahan ngarai, sungai, bebatuan berundak dan pemandangan sekitarnya yang membuat air terjun ini begitu istimewa (setidaknya menurut saya). Lokasinya di pinggir sungai Oya (baca: Oyo) di Desa Bleberan. Biaya masuk (per 4 Maret 2012) parkir Rp 1,000,-/motor, Rp 3,000,-/mobil dan Rp 2,000,-/orang. Biaya sudah termasuk 2 tempat wisata air terjun dan goa. Dari parkiran rute ke air terjun ada 2; yang satu lewat persawahan, satunya melalui sungai Oya dengan menaiki rakit bermotor (atau apalah namanya) dengan biaya Rp 5,000 per orang pergi pulang. Jika pas ramai bisa antri sampe beberapa jam karena rakit yang beroperasi hanya 2. Salah satu hal yang menarik pada waktu melewati sungai Oya adalah adanya pemandangan mirip Grand Canyon yang ada di Amerika. Selain ngarai, di sepanjang sungai yang dilewati kita akan disuguhkan dengan pemandangan air terjun kecil, dan hijaunya pemandangan yang tidak kalah cantiknya dengan air terjunnya itu sendiri. Kita bisa ke air terjun tanpa harus bayar (dan antri) lewat sawah, tapi kita yang rugi sendiri karena tidak bisa melihat hijaunya ngarai.
sungai Oya
Air Terjun ini sebenarnya juga belum ada 2 tahun ini dikenal luas oleh masyarakat luar Gunung Kidul. Siapa sangka di Gunung Kidul yang terkenal tandus itu ada Air Terjun yang mengalir tanpa mengenal musim. Seperti 7 Bidadari, air terjun ini bukan tergolong air terjun yang tinggi. Tapi keindahan ngarai, sungai, bebatuan berundak dan pemandangan sekitarnya yang membuat air terjun ini begitu istimewa (setidaknya menurut saya). Lokasinya di pinggir sungai Oya (baca: Oyo) di Desa Bleberan. Biaya masuk (per 4 Maret 2012) parkir Rp 1,000,-/motor, Rp 3,000,-/mobil dan Rp 2,000,-/orang. Biaya sudah termasuk 2 tempat wisata air terjun dan goa. Dari parkiran rute ke air terjun ada 2; yang satu lewat persawahan, satunya melalui sungai Oya dengan menaiki rakit bermotor (atau apalah namanya) dengan biaya Rp 5,000 per orang pergi pulang. Jika pas ramai bisa antri sampe beberapa jam karena rakit yang beroperasi hanya 2. Salah satu hal yang menarik pada waktu melewati sungai Oya adalah adanya pemandangan mirip Grand Canyon yang ada di Amerika. Selain ngarai, di sepanjang sungai yang dilewati kita akan disuguhkan dengan pemandangan air terjun kecil, dan hijaunya pemandangan yang tidak kalah cantiknya dengan air terjunnya itu sendiri. Kita bisa ke air terjun tanpa harus bayar (dan antri) lewat sawah, tapi kita yang rugi sendiri karena tidak bisa melihat hijaunya ngarai.