24 Juni, 2010

Tuli dan Introspeksi

Ponirun merasa kawatir dengan Sawijem yang setiap kali dipanggil tidak pernah menyahut. Dia mulai berpikir jangan-jangan Sawijem menderita ketulian. Lalu ia menulis email kepada temannya yang seorang dokter. Menceritakan kekawatirannya dan meminta saran. "Begini saja", jawab temannya. "Coba panggil istrimu dari jarak sekitar tiga meter. Kalau ia tidak menyahut kamu mendekat dan panggil dia lagi. Kalau istrimu tetap tidak menyahut, berarti ia memang benar-benar tuli".

Suatu pagi Ponirun melihat Sawijem sedang memasak. Dari jarak sekitar tiga meter ia bertanya, "Sedang masak apa, Bu?" Sawijem tidak bergeming. Ponirun mulai curiga, ia mendekat, "Sedang masak apa, Bu?" tanyanya lagi lebih keras. Sawijem masih tidak menoleh, ia masih tetap asyik memasak. Antara makin curiga dan kesal, Ponirun lebih mendekat lagi, "SEDANG MASAK APA, BU?" Kali ini dia berteriak.

20 Juni, 2010

Setan bernyanyi lagu kemenangan

tersandar di pangkuan
terlena dalam kelembutan malam
tak sadar di setiap inci hati
tertusuk duri-duri tajam sebesar lubang pori

masa berlalu
waktu binasa dengan sendirinya
nafsu menang atas iman
setan tertawa dan bernyanyi lagu kemenangan
riuhnya terdengar hingga ke tiap sudut rumah
sampai ke tiap jengkal tanah

kalah
kata yang seharusnya jadi pantangan
kini jadi kenyataan pahit yang harus aku lawan
walau tertatih ku kan tetap melangkah
walau hati bersedih ku tak kan menyerah

maaf, sudah bosan dengan kata-kata tanpa tindakan nyata
lakukan saja dan buktikan hasilnya

10 Juni, 2010

Latah

Latah menurut Wikipedia:
Latah is a condition where, triggered by the startle reflex, victims fall into a trance and enact repetitious verbal and/or physical automatisms. Latah is found only in certain world cultures. Therefore, it is commonly considered a culture-specific syndrome.
Kalau menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), latah itu:
menderita sakit saraf dng suka meniru-niru perbuatan atau ucapan orang lain; 2 berlaku spt orang gila (msl krn kematian orang yg dikasihi); 3 meniru-niru sikap, perbuatan, atau kebiasaan orang atau bangsa lain: kita jangan -- thd kebudayaan asing;
Latah dapat muncul dalam beberapa macam bentuk antara lain pengulangan kata ( echolalia ). Diambil dari bahasa Yunani, ‘echo‘ berarti mengulang, dan ‘alia‘ yang berarti ‘babbling‘ atau percakapan tak bermakna. Contohnya saja orang latah yang sering mengucapkan ‘eh copot-copot’ saat panik. Ada juga latah yang bila terjadi pada saat kaget langsung mengeluarkan kata-kata bernada keras seperti sumpah serapah dan kata-kata kasar. Latah jenis ini disebut coprolalia yang artinya percakapan nggak bermakna, yang sifatnya tabu dan tidak sesuai dengan norma sosial. Selain latah verbal seperti yang dijelaskan di atas, ada juga latah non verbal, yaitu berupa gerakan tubuh. Kalau gerakan itu mengikuti gerakan orang lain, maka latah ini disebut echopraxia. Misalnya saat kaget, dia melompat-lompat atau mengerak-gerakkan tangan. Sedangkan gerakan yang mengarah pada gerakan yang dinilai tabu, disebut copropraxia. Masih ada lagi, yaitu latah mengikuti gerakan sesuai perintah (automatic obedience).

Penyebab utama latah adalah kecemasan atau tertekan gara-gara stress. Ada beberapa teori yang menyebabkan timbulnya gangguan latah, yaitu :

Teori Pemberontakan. Dalam kondisi latah, seseorang bisa mengucapkan hal-hal yang dilarang tanpa merasa bersalah. Gejala ini semacam gangguan tingkah laku. Lebih kearah obsesif karena ada dorongan yang tidak terkendali untuk mengatakan atau melakukan sesuatu.

Teori Kecemasan. Gejala latah muncul karena yang bersangkutan memiliki kecemasan terhadap sesuatu tanpa ia sadari. Rata-rata, dalam kehidupan pengidap latah selalu terdapat tokoh otoriter, entah ayah atau ibu. Bisa jadi, latah merupakan jalan pemberontakannya terhadap dominan orang tua yang sangat menekan.

Teori Pengondisian. Inilah yang disebut latah gara-gara ketularan. Seseorang mengidap latah karena dikondisikan oleh lingkungannya, misalnya gara-gara latah, seseorang merasa diperhatikan dan diperhatikan oleh lingkungan. Dengan begitu, latah juga merupakan upaya mencari perhatian. Latah semacam ini disebut ”latah gaul.

Lalu bagaimana mengurangi atau bahkan menyembuhkannya?