25 April, 2011

Museum Kereta Api Ambarawa

Bertepatan dengan hari Ahad, 24 April 2011 kemarin saya bersama rombongan dari Kopdar Loenpia mengadakan kopdar wisata ke Museum Kereta Api di Ambarawa. Tujuannya adalah untuk mengenang salah satu warisan alat transportasi leluhur yang hampir punah, yaitu Kereta Api Uap -lebay? biarin-. Di sana kita bisa melihat berbagai jenis kereta api uap.

Museum Kereta Api di Ambarawa itu sendiri pada awalnya adalah sebuah stasiun yang menghubungkan antara stasiun kereta api Kedungjati dan Secang. Bahkan salah dua kereta api uap dengan nomor lokomotif B5203 dan B5203 buatan Maschinenfabriek Esslingen masih bisa menjalankan aktifitasnya sebagai kereta api wisata. Dan uniknya kereta api uap ini adalah salah satu dari 3 kereta api yang masih tersedia di seluruh dunia! Dua yang lainnya ada di Swiss dan India. (sumber: wikipedia). Selain kereta api uap, di sana juga ada koleksi jaman prasejarah Hindia-Belanda, diantaranya telephone, telegraph, mesin ketik, mesin pembuat tiket kereta api dan gedungnya itu sendiri. Jumlah kereta api yang terdapat di museum tersebut (katanya) ada 21 buah. Tetapi waktu berkunjung kemarin, kami (mungkin tepatnya saya) hanya menemukan 20 kereta api uap, masih kurang satu yaitu B5202 yang katanya masih bisa beroperasi.

21 April, 2011

Fake Friends

sorot cahaya petromaks merambat membelai tiap helai rambut yang kusut
isak tangis terdengar diantara nada gerimis
di depan rumah, tertunduk, diam, air mata penghias muka
sendiri, merasa tak berarti di antara lalu lalang manusia

cahaya bulan halangi pandangan di antara pohon rindang
samar-samar terlihat seikat edelweiss erat dalam genggaman
terinjak-injak terjerembab dalam selokan
diacuhkan, dibuang, dilupakan

teman, sohib, sahabat atau apalah sebutan mereka
mengembun, hilang diantara udara yang ku hirup
berlindung di pucuk daun dan rumput
diam dalam heningnya malam

seperti halnya bayangan
menempel kemanapun ku pergi saat ada cahaya menyapa
tapi menghilang saat gelap gulita

cahayaku, sukaku, bahagiaku bersama kebahagiaan mereka
bersama canda tawa mereka
gelapku, sedihku, lukaku, dukaku bersama sendiriku
bersama Tuhanku yang selalu kuatkanku

fake friends are like your shadow
they follow you in the sun, but leave your side when it gets dark

20 April, 2011

Disconnect to connect

Di era sekarang ini, dunia maya pada sebagian orang sudah menjadi gaya hidupnya, sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Tiada hari tanpa online, tiada hari tanpa buka jejaring sosial. Bisa-bisa mati gaya jika beberapa hari tidak bisa online. Biasanya sih tujuannya untuk berinteraksi dengan orang lain, untuk sekedar meluapkan perasaan (baca:curhat) atau mencari berita hangat hari itu. Berbeda sekali ketika saya kecil, bahkan hingga lulus SMA saya belum kenal dengan yang namanya simbah Google dan tante Wiki. Waktu itu berinteraksi dengan orang lain ya dengan bertatap muka (1 rumah belum ada yang punya handphone), kalau ingin curhat ya dengan teman dekat atau paling banter buku diary :D Jika pengen tahu berita hangat tinggal nyalakan tivi atau radio bukan dari surat kabar (karena tidak mungkin orang desa langganan koran).

Kemudian alhamdulillah di tempat kerja yang pertama kali ada koneksi internet, jadi kenal dengan dunia maya (dumay), kenal dengan chating, blog, friendster, milis dan segala sesuatu yang membuat saya lebih betah di dumay. Rekan kerja saya kadang nyeloteh, "Kamu sudah gila ya, tertawa sendiri di depan monitor?" Apalagi sekarang, untuk mengetahui indahnya dumay tak harus ke warnet, tidak mesti punya komputer dan modem. Tapi cukup dengan handphone dengan fasilitas GPRS saja sudah bisa mengarungi luasnya dumay yang tak ada habisnya. Hampir semua orang bisa menikmatinya.

12 April, 2011

Tentang Doktrinasi

Doktrinasi tidak lain merupakan cara untuk mempengaruhi orang lain dengan sebuah pemaksaan apa yang ada di pikiran kita harus sesuai dengan apa yang ada di dalam pikiran orang lain, baik dalam bentuk dialog, debat, pertanyaan retoris, dan lain sebagainya. Cara ini dianggap sebagai cara yang efektif untuk infiltrasi pemikiran dan biasa dipakai oleh orang – orang pengkader untuk merekrut kader yang kemudian siap untuk digerakkan.
Satu contoh di Jerman pada waktu NAZI berkuasa, Adolf Hitler melakukan upaya doktrinasi dengan menyuarakan seruan – seruan chauvinisme dengan slogan “ Ras Arya adalah pemimpin dunia “. Akibatnya memang cukup dahsyat. Buktinya dengan keberhasilan yang diperoleh tentara NAZI dalam melakukan Blitzkrieg ke daerah – daerah sekitar Jerman.
http://aasep.wordpress.com/2008/07/03/doktrinasi-vs-keteladanan/

Metode paling efektif untuk mendoktrinasi seseorang adalah dengan cara membuat orang tersebut berada dalam kondisi ”zero level”. Zero level ini merupakan sebuah kondisi dimana seseorang begitu lelah sampai tidak bisa berpikir dengan jernih, sehingga kalau kita katakan bahwa 2+2=5 disertai sedikit argumentasi yang kita buat sendiri, orang itu akan percaya.

04 April, 2011

Danbo

Danbo singkatan dari Danboard dan merupakan ciptaan yang inovatif oleh penulis komik Yotsuba bernama Azuma Kiyohiko. Kostum robot Danbo terbuat dari kardus, di mana Miura akan bergerak ketika ada koin yang dimasukkan ke dalam slot di sisi kiri dada. Revoltech merilis Danboard ini setinggi 13cm yang memiliki mata yang menyala ketika tombol di sisi kanan kepala ditekan. Miura.

Uniknya danbo ini adalah bentuknya yang dapat dirubah seperti manusia, tapi dalam ukuran mini. Setiap posenya bisa mewakili emosi manusia pada umumnya. Jadi, seperti kardus yang memiliki emosi. Tidak heran jika Danbo ini dijadikan salah satu objek para fotografer amatir maupun profesional. Anda bisa membeli Danbo ini di Amazon, Facebook atau Kaskus (silakan pilih dan cari sendiri). Atau kalau tidak pengen beli, kita bisa membuat sendiri dengan pola di bawah ini.

http://j.mp/gRhwaP

Atau jika pola tersebut terlalu rumit, bisa coba pola di bawah ini yang lebih sederhana.