berharap meredup
hingga berhenti berdegup
dan menjadi nyata tanpa tanda tanya
menjadi jelas, sejelas susu dalam beningnya gelas
berharap tenang
bertahap jadi riang
seperti dulu, saat waktu masih jadi sahabatku
dan kamu masih setia menemaniku
segaris dua garis mulai terlihat
cahaya mentari diantara gumpalan awan putih
senyum sumringah mulai tersirat di wajah
saat cahaya jatuh di atasnya
kegembiraanmu
kegembiraanku
kegembiraan kita
selamanya
semoga :)
26 November, 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
...tetap berpegang tangan,
BalasHapusdan saling berpelukan,
berikan senyuman,
sebuah perpisahan,
genggamlah sahabat...
*baca puisi ini sambil diiringi lagu-ny bondan,,,mantab jaya
Cayaha?? Typo kah? --> lihat bagian judul
BalasHapus@laili: trus, opo hubungane??
BalasHapus@riafvanti: makasih koreksinya,sudah terbetulkan :)
bagus artikelnya
BalasHapussuka tulisan ini >_<
BalasHapusawan berarak menuju utara.
BalasHapusangin semilir menyapa sahabat
sebentar terang sebentar gelap
ketika hati merindu nelangsa
lepas mata mengiringi terang
awan bertaut, senyum mengembang
kemanakah engkau dapat kupandang
bayangmu menyatu dalam remang
Cahaya adalah harapan, tetaplah bersinar.
BalasHapusSalam . . .
bagus...
BalasHapusjangan lupa datang ke blog ku
di :: biyandsiipenyair.blogspot.com